TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi laut bakal meningkat 3 persen menjadi 1,6 juta penumpang tahun ini. "Tahun lalu, pemudik yang melalui jalur laut hanya 1,5 juta orang," ujar Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Adolf R. Tambunan di Jakarta, Kamis, 19 Mei 2016.
Adolf menjelaskan, pemudik yang menggunakan jalur laut mayoritas adalah penumpang asal luar Pulau Jawa. Tujuannya sebagian besar kota-kota di Jawa. "Pemudik terkonsentrasi di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua."
Untuk menghindari kepadatan arus, ia akan memberlakukan kebijakan rerouting di kantong-kantong penumpukan penumpang. Kementerian Perhubungan juga menyiapkan sedikitnya 1.273 armada kapal penumpang.
Kapal-kapal tersebut akan beroperasi ke berbagai tujuan. Armada yang disiapkan Pelni dan swasta itu adalah kapal roll on-roll off (roro) dan kapal perintis. "Dibanding tahun lalu, ada penambahan sebelas kapal yang disediakan untuk mudik tahun ini."
Kementerian juga mengalokasikan anggaran subsidi bagi penumpang angkutan laut. Subsidi langsung diberikan kepada Pelni dan sejumlah kapal swasta yang mengangkut pemudik. Tujuannya adalah meningkatkan potensi pemudik yang menggunakan jalur laut.
Adolf mengimbau masyarakat mudik sedini mungkin. Dia pun berharap para pengusaha segera memberi tunjangan hari raya, agar karyawan bisa segera pulang kampung. Dengan demikian, tidak terjadi penumpukan calon penumpang di pelabuhan.
Saat ini Kementerian sedang menyiapkan sejumlah pelabuhan agar bisa digunakan saat musim mudik nanti. Adolf telah meninjau sejumlah pelabuhan di berbagai daerah.
AVIT HIDAYAT