TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengalokasikan dana Rp 80,5 miliar untuk program revitalisasi pasar tahun ini.
“Pemerintah sangat serius mewujudkan revitalisasi pasar rakyat. Sebab, pasar merupakan penggerak utama perekonomian rakyat,” kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Mei 2016.
Puspayoga menyebutkan program revitalisasi pasar juga merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo. Ia berujar, Presiden mencanangkan revitalisasi pasar sebanyak 5.000 di Indonesia hingga 2019.
Puspayoga menuturkan pemerintah berkewajiban atas program revitalisasi untuk menata pasar rakyat. Ia menilai ekonomi kerakyatan yang digaungkan mengerucut pada peran pasar tradisional. Untuk itu, Puspayoga berkomitmen mengalokasikan revitalisasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi I Wayan Dipta, revitalisasi pasar telah dilakukan instansinya sejak 2003. Sebanyak 567 pasar tradisional telah direvitalisasi. Ia mengklaim, dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah merevitalisasi 150 pasar.
Wayan mengatakan anggaran Rp 80,5 miliar itu rencananya untuk merevitalisasi 85 pasar rakyat di seluruh Indonesia. Pada 2017, Kementerian juga akan membangun 50 pasar rakyat dari dana pagu indikatif APBN senilai Rp 950 juta untuk setiap pasar.
Wayan menambahkan, kepala daerah dapat mengusulkan revitalisasi pasar di daerahnya untuk APBN tahun depan. Untuk revitalisasi, Kementerian telah menerima proposal usulan revitalisasi pasar rakyat dari 30 daerah. Namun untuk pembangunan pasar masih dalam pembahasan. Bisa jadi anggaran untuk pembangunan pasar naik dari yang diusulkan.
DANANG FIRMANTO