TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan upah nominal harian buruh tani nasional untuk April 2016 naik 0,36 persen menjadi Rp 47.731 per hari dari sebelumnya Rp 47.559.
Upah riil buruh pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 0,87 persen dibanding Maret 2016, yaitu dari angka Rp 37.236 menjadi Rp 37.559.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo menyebutkan, kenaikan upah riil menunjukkan perubahan daya beli buruh tani dan buruh perkotaan, atau kelas masyarakat berpenghasilan rendah. "Semakin tinggi upah riil, semakin tinggi daya beli buruh," katanya saat menyampaikan laporan resmi statistik April 2016 di kantor BPS, Jakarta Pusat pada Senin, 16 Mei 2016.
Baca: PLTU Cirebon Diblokade, PLN Klaim Pasokan Listrik Aman
Adapun upah buruh harian bangunan untuk tukang bukan mandor mengalami kenaikan 0,09 persen dari Rp 81.481 menjadi Rp 81.554. Nominal untuk upah riil pada April 2016 ini juga mengalami kenaikan 0,54 persen dari Rp 65.843 menjadi Rp 66.202.
Rata-rata upah nominal harian untuk buruh potong rambut wanita per kepala bulan April 2016 mengalami kenaikan 0,07 persen dari Rp 24.200 menjadi Rp 24.369. Upah riil April 2016 dibanding Maret 2016 naik sebesar 1,16 persen dari Rp 19.556 menjadi Rp 19.782.
Selain itu, nominal upah pembantu rumah tangga naik sebesar 0,24 persen dari Rp 360.164 menjadi Rp 361.029 disertai kenaikan upah riil sebesar 0,70 persen. Upah riil tersebut naik dari Maret 2016 Rp 293.042 menjadi Rp 293.067.
Data upah buruh untuk sektor industri masih belum dapat diterbitkan. Hal ini karena BPS menargetkan survei kepada 100 perusahaan industri dengan angkatan kerja, tapi yang merespons hanya sekitar 20 perusahaan. "Akan kita usahakan data selengkapnya," Sasmito berujar.
TANE HADIYANTONO (MAGANG)