Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS: Usaha Kecil di Yogyakarta Tumbuh, Pengangguran Turun  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sejumlah wanita menata sirup dari bahan herbal di Mergangsan, Yogyakarta (23/7). Sirup yang terbuat dari Secang, Asem dan bahan herbal lainnya, dijual dengan harga RP 12.000 per botol. Foto: ANTARA/Regina Safri
Sejumlah wanita menata sirup dari bahan herbal di Mergangsan, Yogyakarta (23/7). Sirup yang terbuat dari Secang, Asem dan bahan herbal lainnya, dijual dengan harga RP 12.000 per botol. Foto: ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat tingkat pengangguran terbuka di daerah ini menurun karena banyak usaha skala kecil yang tumbuh.

Kepala BPS DIY Bambang Kristianto mengatakan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2014-Februari 2016 berkisar 2,0-4,1 persen. Pada Februari 2016, tingkat pengangguran terbuka mencapai 2,81 persen atau turun 1,26 poin dibandingkan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2015 sebanyak 4,07 persen. Bila dibandingkan dengan tingkat pengangguran terbuka nasional, angkanya lebih kecil. Secara nasional, tingkat pengangguran terbuka mencapai 5,5 persen.

Adapun jumlah penduduk yang bekerja di DIY pada Februari 2016 mencapai 2,038 juta orang atau meningkat 1,24 persen dibandingkan pada Februari 2015 sebanyak 2,013 juta. Dengan begitu, jumlah penduduk yang bekerja bertambah 25 ribu orang.

Tingkat pengangguran terbuka merupakan perbandingan antara jumlah penganggur dan jumlah angkatan kerja. Ini digunakan untuk mengawasi dan mengevaluasi angka pengangguran. Bambang mengatakan satu di antara penyebab menurunnya tingkat pengangguran terbuka adalah usaha kecil yang banyak bermunculan. Bambang membandingkan pada 2015, angka pengangguran jauh lebih tinggi karena banyak pekerja yang dirumahkan.

Pada waktu itu, buruh pabrik di Kabupaten Sleman banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Kondisi perekonomian yang lesu membuat perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja. “Banyak orang yang kemudian mendirikan usaha baru di sektor informal,” kata Bambang, Senin, 9 Mei 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Bambang, usaha skala kecil banyak tumbuh di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Hal itu terlihat dari hasil sensus ekonomi sementara yang dilakukan petugas selama sepekan ini. Petugas mendatangi usaha-usaha baru dari pintu ke pintu. Sektor informal inilah yang kemudian banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Bambang mencontohkan, usaha kecil yang banyak tumbuh di antaranya usaha makanan rumahan, warung makan di tempat-tempat wisata yang dikelola masyarakat, usaha batik dan kerajinan, serta kos atau pondokan.

Data BPS menunjukkan 90 persen usaha di Yogyakarta merupakan sektor informal. Pada 2016, BPS memprediksi ada 500 ribu usaha skala besar, menengah, dan kecil. Bambang berharap pemerintah DIY lebih aktif membantu usaha sektor informal untuk menumbuhkan perekonomian.

Ketua Komunitas UMKM DIY Prasetyo Atmosutidjo memperkirakan total UMKM di DIY ada 600 ribu. Jenis usaha ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 90 persen lebih. Namun, ia menilai, pemerintah belum banyak berpihak kepada perajin UMKM. Menurut dia, banyak perajin yang kesulitan mengakses modal pinjaman dari kalangan perbankan. “Bunga pinjaman modal di Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang negara lain yang lebih peduli pada ekonomi kerakyatan,” kata Prasetyo.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

11 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

14 hari lalu

Pembeli bersiap membayar cabai yang ia beli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy) dan penyumbang utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm). TEMPO/Tony Hartawan
Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

Puncak panen raya diprediksi pada Maret - April tapi itu tak membuat harga beras turun banyak jelang bulan suci Ramadan.


Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

21 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

Program makan siang gratis janji kampanye Prabowo-Gibran yang akan diambil dari Dana BOS dinilai berpotensi mengurangi gaji guru. P2G tolak keras.


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

23 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.


BI Sebut Inflasi Pangan Saat Ini Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN dan Pegawai, Apa Dampaknya?

24 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
BI Sebut Inflasi Pangan Saat Ini Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN dan Pegawai, Apa Dampaknya?

BI menyebut tingkat inflasi pangan 8,47 persen lebih besar dari rata-rata penghasilan tetap ASN yang hanya mencapai 6,5 persen.


BPS Sebut Harga Telur, Ayam, dan Daging Secara Historis Selalu Naik Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Pekerja tengah menata telur di sebuah agen kawasan Cipinang, Jakarta, Senin, 20 November 2023. Pantauan BPS menunjukkan harga telur ayam ras mulai mengalami kenaikan sejak pekan kedua November 2023. Adapun harga rata-rata nasional telur ayam saat ini menyentuh Rp29.170 per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
BPS Sebut Harga Telur, Ayam, dan Daging Secara Historis Selalu Naik Menjelang Idul Fitri

BPS sebut harga telur ayam, daging ayam, dan daging sapi secara historis selalu berada di 10 besar komoditas pemberi andil inflasi saat momen Lebaran.


Harga Beras Meroket, Akankah Tembus Rekor Baru Selama Pemerintahan Jokowi?

25 hari lalu

Warga membawa beras murah yang dibeli saat Gerakan Pangan Murah di Pasar Induk Surabaya Sidotopo (PISS), Surabaya, Jawa Timur, Senin 26 Juni 2023. Pemerintah menggelar Gerakan Pangan Murah dengan menjual berbagai bahan pangan yang dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasaran sebagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga bahan pangan menjelang Hari Raya Idul Adha. ANTARA  FOTO/Didik Suhartono
Harga Beras Meroket, Akankah Tembus Rekor Baru Selama Pemerintahan Jokowi?

Harga beras semakin hari semakin meningkat hingga menembus Rp 18 ribu per kilogram. Pecahkan rekor kenaikan selama ini?


BPS Beberkan Nilai Tukar Petani Naik 2,28 Persen saat Harga Beras Melambung

27 hari lalu

Petani menanam bibit padi di lahan persawahan desa Putukrejo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, 27 Desember 2022. Penggilingan Jawa Timur pada awal Desember 2022 lalu juga menyatakan siap memasok beras ke Bulog sebanyak 42,1 ribu ton. TEMPO/Imam Sukamto
BPS Beberkan Nilai Tukar Petani Naik 2,28 Persen saat Harga Beras Melambung

BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Februari 2024 mencapai angka 120,97 atau meningkat sebesar 2,28 persen dibandingkan periode Januari.