TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Jose Tavarez di Auckland pada Rabu, 4 Mei 2016. Pertemuan tersebut bertujuan mengkoordinasikan peningkatan investasi Selandia Baru di Indonesia.
"Dalam rangka menarik investasi, BKPM juga akan memanfaatkan Konsul Kehormatan Indonesia di Auckland yang juga merupakan Presiden ASEAN bisnis konsul," ujar Franky dalam keterangan resminya seusai pertemuan di Auckland.
Franky menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan perwakilan Republik Indonesia di Selandia Baru guna menindaklanjuti potensi investasi yang ada.
Baca: Chevron Bantah Isu Pemecatan Karyawan
Sementara itu, Duta Besar Jose Tavares menyambut baik kegiatan pemasaran investasi di Selandia Baru. Menurut dia, sektor energi terbarukan di Selandia Baru tengah menggeliat, termasuk industri solar panel.
"Selandia Baru memiliki potensi besar terkait dengan pengembangan energi terbarukan, khususnya geotermal,” tutur Tavares.
Di sisi lain, kata dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi geotermal. Karena itu, kegiatan pemasaran investasi untuk Selandia Baru akan difokuskan pada sektor tersebut, selain industri pengolahan susu tentunya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Presidium Komunitas Indonesia di Auckland Budi Harsana; Wakil Himpunan Umat Muslim Indonesia di Auckland Radyan Dananjoyo; perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Auckland, Jannata Giwangkara dan Lavinia Disa; serta perwakilan Indonesia-New Zealand Society Incorporated (IDNZ) Michael Soleiman.
Simak: Soal Temuan BPK, Chevron: Masih Proses Klarifikasi
Selain itu, turut hadir Deputi Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga serta Asisten Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi Amerika Serikat dan Pasifik Gustanto.
BAGUS PRASETIYO