TEMPO.CO, Jakarta - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi, 6 Mei 2016, WIB), karena kurs dolar Amerika Serikat yang lebih kuat memberikan tekanan pada logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni melemah US$ 2,10 atau 0,16 persen, menjadi menetap di US$ 1.272,00 per ons.
Menurut para analis, emas berada di bawah tekanan ketika indeks dolar AS naik pada Kamis, 5 Mei 2016. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Namun, logam mulia dicegah dari penurunan lebih lanjut karena pelemahan dalam laporan klaim pengangguran AS yang dirilis pada Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal meningkat 17 ribu pada pekan yang berakhir 30 April menjadi 274 ribu.
Adapun pada Kamis, 5 Mei 2016, logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman Juli bertambah 2,60 sen atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada US$ 17,327 per ons. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$ 8,20 atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada US$ 1.063,80 per ons, demikian dilansir Xinhua.
ANTARA