TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui anak usahanya, yakni PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP), menambah inovasi penyediaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) bergerak dengan kehadiran mobile refueling unit (MRU) online.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi mengatakan kehadiran MRU memiliki nilai investasi yang lebih murah dan cepat pembangunannya daripada SPBG konvensional.
“Ini relatif akan lebih cepat daripada kami harus membeli tanah dan investasi hampir 50 persen lebih murah daripada yang konvensional, nilainya sekitar Rp 17 miliar, sementara SPBG normal kami setidaknya harus investasi sampai Rp 45 miliar,” katanya, Selasa, 3 Mei 2016.
Satya menjelaskan, SPBG ini terutama untuk mendukung operasional transportasi massal berbasis bus rapid transit (BRT), yakni Transjakarta, agar lebih efisien dalam mengisi BBG. Menurut dia, bus Transjakarta tidak harus keluar dari koridor untuk mengisi BBG, dikarenakan MRU ini terletak persis pada jalur yang dilewati Transjakarta di kawasan Pluit.
MRU online ini merupakan hasil kerja sama operasi BUMN dengan BUMD, yakni anak usaha Jakpro tersebut dengan Perusahaan Gas Negara melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia. Pelelangan pembangunan unit MRU ini dilakukan kepada pabrikan.
Satya mengatakan MRU online yang diletakkan di Taman Putra Putri ini, merupakan salah satu dari tiga MRU online yang telah disiapkan, selain di Halte Harmoni dan Depo B yang tengah dalam proses pengembangan.
Direktur Utama PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP) Chairul Hakim mengatakan satu MRU online berkapasitas 30 ribu liter setara Premium atau mampu memenuhi kebutuhan sekitar 120 bus per hari. Lewat kehadiran tiga MRU online tersebut, bisa melayani kebutuhan bus Transjakarta sebanyak 360 bus per hari.
Memang utamanya untuk bus Transjakarta. Namun begitu, MRU online dapat dimanfaatkan juga untuk angkutan umum lainnya yang menggunakan BBG, seperti Bajaj BBG, paparnya.
Chairul menambahkan, dengan pengoperasian tiga unit MRU online ini, berarti SPBG yang dimiliki PT Jakpro secara keseluruhan berjumlah sepuluh SPBG. Tujuh di antaranya ada di Mampang, Kampung Rambutan, Hek, Tanah Merdeka, Ancol, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Rawa Buaya.
Selain itu, untuk mendukung program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) harga jual akan dipatok sebesar Rp 3.100, yang lebih hemat dibandingkan harga retail bahan bakar lain. Sehingga diharapkan makin banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi berbahan bakar gas yang mampu mengurangi polusi udara.
Direktur Teknik dan Fasilitas PT Trans Jakarta Wijanarko mengharapkan peletakan MRU ditambahkan pada titik-titik strategis lainnya dikarenakan bus miliknya harus melakukan pengisian bahan bakar gas dua kali sehari.
Wijanarko menegaskan nantinya MRU ini harus mampu disertai dengan pengembangan sistem pembayaran elektronik sehingga pihaknya tak perlu lagi berutang.
“Harus ada sistem cashless, jangan ngutang supaya tidak diikuti yang lain nanti semakin bangkrut. Selain itu harus ada suatu sistem terkoneksi dengan pengguna sehingga yang diisi benar-benar mobil Transjakarta bukan mobil lain diakui Transjakarta. Sehingga tak ada lagi utang di antara kami,” ujarnya.
Chairul mengakui selama ini bus Transjakarta memang melakukan pengisian bahan bakar terlebih dahulu, sedangkan pembayaran dilakukan minimum sebulan kemudian. Penjajakan sistem pembayaran elektronik dengan perbankan tengah dilakukan untuk memecahkan masalah ini.