TEMPO.CO, Madiun - Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Madiun, Jawa Timur, selama libur panjang akhir pekan, 5-8 Mei 2016, meningkat drastis. Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VII Madiun Supriyanto mengatakan lonjakan penumpang selama empat hari libur mencapai 70 persen. “Terutama untuk tujuan Jakarta,” kata Supriyanto, Selasa, 3 Mei 2016.
Di luar libur panjang, ucap Supriyanto, jumlah penumpang dari Stasiun Madiun tujuan Jakarta hanya 1.600 orang per hari. Adapun saat masa liburan pekan ini mencapai 2.700 per hari. Mayoritas penumpang memilih sarana kereta api yang tarifnya disubsidi pemerintah alias PSO (public service obligation).
Kereta yang mendapat subsidi tarif PSO antara lain Brantas (Kediri-Jakarta), Matarmaja (Malang-Jakarta), dan Gaya Baru Malam (Surabaya-Jakarta). Menurut Supriyanto, tiket untuk kereta tersebut telah habis dipesan calon penumpang sejak beberapa hari lalu. “Untuk penumpang masih bisa naik kereta kelas ekonomi komersial maupun eksekutif,” ucapnya.
Supriyanto menuturkan tiket yang masih tersedia ialah kereta api Krakatau (Kediri-Jakarta) dan Majapahit (Malang-Jakarta). Adapun kereta api kelas eksekutif yang masih memiliki stok tiket adalah Gajayana (Malang-Jakarta). “Tiket kereta Gajayana masih ada untuk keberangkatan Jumat dan Sabtu,” ujarnya.
Karena tiket masih tersedia, kata Supriyanto, PT Kereta Api tidak menambah rangkaian gerbong. Penumpang akan ditampung di dalam kereta yang beroperasi setiap hari. “Kami mengandalkan kereta reguler yang ada,” tuturnya.
Trisnawati, seorang calon penumpang kereta api Gaya Baru Malam Selatan tujuan Jakarta, mengaku sengaja memilih moda transportasi ini karena tarifnya lebih murah dibandingkan bus. Selain itu, waktu tempuh kereta api dinilai lebih cepat dibandingkan bus. “Sekarang tempatnya (kereta) juga bersih dan anak-anak suka naik kereta,” katanya.
NOFIKA DIAN NUGROHO