TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin, 2 Mei 2016, ditutup turun 30,26 poin atau 0,63 persen menjadi 4.808,31.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,89 poin (0,71 persen) menjadi 826,62.
"Koreksi yang terjadi pada awal pekan ini memang lebih disebabkan oleh sentimen negatif dari kinerja emiten kuartal I 2016 yang melambat. Kondisi itu mendorong pelaku pasar melakukan aksi lepas saham, termasuk asing," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta.
Menurut data BEI, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp 503,84 miliar pada Senin ini.
Ia menambahkan, kondisi eksternal yang juga kurang mendukung turut mempengaruhi psikologis pelaku pasar saham di dalam negeri sehingga cenderung melakukan aksi lepas saham.
"Minimnya data positif dari regional dan harga minyak mentah dunia dapat membuat pelaku pasar saham berhati-hati melakukan transaksi beli," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI pada Senin sore melemah 1,02 persen menjadi US$ 45,45 per barel, sedangkan harga minyak mentah jenis Brent di posisi US$ 46,69 per barel atau menguat 1,44 persen.
Untuk bursa regional, indeks Nikkei turun 624,44 poin (3,61 persen) ke level 16.666,05; indeks bursa Malaysia melemah 2,04 poin (0,12 persen) ke level 1.672,72; dan KOSPI melemah 16,00 poin (0,80 persen) ke posisi 1.978,15.
Adapun frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 184.425 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,16 miliar lembar senilai Rp 4,07 triliun.
ANTARA