TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong akan terus berkomitmen mempertahankan daya saing pasar rakyat melalui revitalisasi. Dia ingin revitalisasi pasar tidak mandek hanya sebatas perbaikan dan pembangunan fisik. "Inovasi sistem manajemen harus ditingkatkan. Kondisi sosial budaya pasar rakyat juga harus dipelihara," katanya dalam keterangan persnya, Ahad, 1 Mei 2016.
Selain untuk mempertahankan daya saing, menurut Thomas, revitalisasi pasar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Program revitalisasi sangat bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan para pedagang di pasar rakyat yang mayoritas adalah pedagang mikro, kecil, dan menengah," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Revitalisasi 461 Pasar Tradisional
Thomas menambahkan, dengan revitalisasi, pasar rakyat bisa mengkapitalisasi hal-hal yang sulit ditawarkan pasar modern. "Yaitu keunikan dan suasana yang kental dengan nilai tradisi. Karena itu, Kemendag akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar," ucapnya.
Menurut Thomas, diperlukan kerja sama serta sinergi antara pemerintah, pengelola pasar, pedagang, dan konsumen untuk memelihara sekaligus merevitalisasi pasar. "Sehingga kegiatan usaha para pedagang dapat terus berkembang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
Baca: Hari Ini Jokowi Groundbreaking Pasar Mama di Papua
Kemarin, Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan Pasar Mama di Jayapura, Papua. Di wilayah yang sama, Jokowi juga meresmikan Pasar Doyo Baru Sentani. Jokowi berpesan kepada masyarakat, pemerintah daerah, dan pedagang untuk terus menjaga pasar agar tetap bersih, tidak becek, serta tidak bau.
Saat ini pemerintah memang tengah membangun 47 pasar. Dari 47 pasar tersebut, 15 di antaranya merupakan pasar berskala kabupaten yang berada di Papua dan Papua Barat. Ke-15 pasar dibangun dengan anggaran Rp 140 miliar. Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun semua pasar mencapai Rp 207,43 miliar.
ANGELINA ANJAR SAWITRI