TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2-5,6 persen pada 2016 ini. Pertumbuhan tersebut, menurut Agus, ditopang oleh investasi pemerintah pada semester pertama dan juga investasi swasta pada semester kedua.
Agus juga meyakini, pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah akan berada di atas 6 persen. "Jika kebijakan moneter dan fiskal didukung berbagai langkah reformasi struktural baik di sektor riil maupun sektor keuangan," ujar Agus dalam Kongres Dunia Association Cambiste Internationale di Hotel Ritz-Charlton, Jakarta Selatan, Jumat, 29 April 2016.
Kebijakan pemerintah, menurut Agus, juga harus mampu menjawab tiga permasalahan dasar. Pertama, memperkuat ketahanan pangan dan energi. Kedua, memperkuat kehandalan dan daya saing industri nasional. "Dan ketiga, memperkuat peran sektor keuangan sebagai basis pembiayaan ekonomi," katanya.
Untuk memperbaiki iklim investasi, Agus menambahkan, pemerintah juga perlu melakukan reformasi struktural di sektor keuangan, terutama pengembangan pasar uang dan pasar modal. Peran pasar keuangan harus menjadi sumber pembiayaan yang kuat. "Juga memiliki ketahanan yang kuat dalam menyerap shock dari luar," tuturnya.
Karena itu, menurut Agus, strategi pendalaman pasar keuangan harus ditempuh melalui empat pilar. Pertama, adalah memperluas keragaman instrumen dan basis investor domestik pasar keuangan. Kedua, memperkuat infrastruktur pasar agar tercipta transaksi serta sistem yang efisien dan transparan.
Selain itu, menurut Agus, dukungan kelembagaan terutama koordinasi lintas otoritas juga harus ditingkatkan. Regulasi dan standardisasi transaksi pun, kata dia, perlu diperkuat dan diharmonisasi. "Regulasi di pasar keuangan tidak boleh tumpang tindih dan saling bertentangan," ujarnya.
Kongres Dunia Association Cambiste Internationale-Financial Market Association (ACI-FMA) ke-55 kemarin dibuka. Kongres yang mengangkat tema "Value in Diversity" ini merupakan wadah bagi para profesional keuangan dari seluruh dunia untuk membangun jejaring serta mendiskusikan kesempatan dan tantangan bisnis saat ini.
Kongres itu dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kongres diisi oleh berbagai pembicara, seperti Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Direktur Utama CT Corporation Chairul Tanjung, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
ANGELINA ANJAR SAWITRI