TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tak selalu berdampak positif bagi Indonesia. "Kalau ekonominya melambat, buat kita enggak bagus juga," kata Darmin di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis malam, 28 April 2016.
Darmin melanjutkan, yang ia maksud dengan tidak bagus adalah saat ini Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor nomor satu Indonesia. Sebelumnya, posisi itu dipegang Cina. "Sudah menggeser Tiongkok itu dia," ujarnya.
BACA JUGA
TERJAWAB: Misteri Kamar 420 yang Bikin Bingung Tamu Hotel
Gila, 30 Tahun Pria Ini Intip Adegan Intim Tamu di Motelnya
Namun Darmin tetap melihat dampak positif melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika bagi Indonesia, yakni suku bunga The Fed tak jadi naik. Dalam kondisi seperti ini, Amerika tak akan berani menaikkan suku bunga. "Bisa jadi sampai akhir tahun."
Amerika mengalami pertumbuhan ekonomi yang tingkatnya paling rendah dalam dua tahun terakhir, yaitu hanya tumbuh 0,5 persen pada kuartal I 2016. Melemahnya konsumsi masyarakat dan penguatan dolar Amerika menjadi penyebabnya.
Penguatan dolar membuat ekspor Amerika turun karena barang asal Amerika menjadi mahal bagi negara-negara yang mengimpor barang dari sana. Jatuhnya harga minyak juga memperlambat laju ekonomi Amerika karena keuntungan perusahaan minyak menurun.
Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun ini lebih lambat jika dibandingkan dengan kuartal IV 2015 yang besarnya saat itu adalah 1,4 persen. Pertumbuhan ekonomi ini juga terendah sejak kuartal pertama 2014.
DIKO OKTARA
BACA JUGA
Putus dari Glenn, Aura Kasih Ungkap Rahasia yang Dipendamnya
TERJAWAB: Misteri Kamar 420 yang Bikin Bingung Tamu Hotel