Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Diminta Budidayakan Sagu untuk Ketahanan Pangan

image-gnews
ANTARA/Dedhez Anggara
ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia diharapkan dapat lebih banyak lagi menuangkan perhatian dalam pengembangan dan budidaya sagu sebagai tanaman pangan masa depan untuk daerah pesisir untuk mendukung program ketahanan pangan.

"Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki banyak wilayah pesisir dengan kondisi yang identik dengan rawa, gambut basah dan memiliki kandungan air asin, seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap sagu yang bersifat adaptif dan membutuhkan sedikit perawatan dalam budidayanya," kata Ma'mun Murod, Kadishut Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau dalam keterangan persnya, Selasa, 26 April 2016.

Kepulauan Meranti yang terletak di pesisir timur pulau Sumatera adalah salah satu Kawasan Pengembangan Ketahanan Pangan Nasional.

Dengan topografinya yang berbentuk rawa-rawa dan bergambut, sagu merupakan pilihan yang tepat, karena mampu beradaptasi dengan tanah yang memiliki kandungan air asin, membutuhkan sedikit perawatan, dan memilik tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan tanaman pangan atau tanaman karbohidrat lainnya dalam kondisi tersebut.

"Penanaman sagu di daerah lahan gambut kepulauan Meranti tidak hanya berhasil mencegah subsiden, namun juga memungkinkan konservasi flora dan fauna yang ada di areal tersebut. Hal ini karena dalam proses penanaman sagu di lahan gambut, pelaku tidak harus melakukan land clearing," ujar Hasyim Bintoro, ahli sagu dari Institut Pertanian Bogor.

Hasyim menjelaskan, saat ini perkembangan konsesi sagu rakyat di Kepulauan ini mencapai kurang lebih 42 ribu ha di tahun 2016 dari hanya sekitar 30 ribu ha di 2011 ditambah lagi dengan sekitar 68 kilang sagu aktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun areal sagu di Meranti sangatlah kecil dibanding dengan luas areal sagu nasional yang mencapai 5,5 juta ha, namun kepulauan Meranti memiliki tingkat produktivitas sagu yang paling tinggi dengan angka produksi tepung sagu 440 ribu ton per tahun dari angka produksi nasional yaitu 523 ribu ton per tahun. Selain itu, Meranti juga menjadi penyumbang produk olahan sagu terbesar di seluruh Indonesia.

"Kepulauan Meranti memang tidak luas, hanya sekitar 3.707,84 km2, tapi Pemerintah setempat sangat serius dalam menggarap budidaya sagu dan tidak hanya mengandalkan pada cuaca. Rencana kami adalah mengembangkan areal sagu menjadi 140 ribu ha dan menjadikan Kepulauan Meranti sebagai cluster sagu. Kedepan, kami berharap sagu di Meranti tidak hanya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat tapi sekaligus menjadi komoditas pangan nasional," kata Hasyim.

Ma'mun Murod menambahkan, setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Meranti juga rutin mengadakan workshop bagi para petani sagu binaan untuk peningkatan wawasan yang dimulai dari pembibitan, pemeliharaan, hingga pengelolaan. Pemkab Meranti bahkan bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) untuk mengatasi kurangnya pengetahuan masyarakat setempat dalam pengolahan, pengemasan serta pemasaran produk sagu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi tingkat kriminalitas, dan meningkatkan pendapatan masyarakat Meranti.

"Harapan saya pribadi ke depannya adalah agar pengolahan tanaman sagu tidak hanya berhenti sampai tepung sagu saja, namun agar industri rumahan dari tanaman sagu ini dapat terus bertumbuh dan berkembang demi memberikan kesejahteraan lebih bagi seluruh masyarakat Meranti. Kalau masyarakat sejahtera, khan, pemerintah juga ikut senang, kita tinggal menjalankan roda pemerintahan saja," ujar Ma'mun.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

1 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

4 hari lalu

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

8 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

9 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

12 hari lalu

Data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2024, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen menjelang Lebaran 2024.
Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

14 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

20 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

21 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

26 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.


Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

27 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

Peneliti LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksi inflasi Maret dan April 2024 sehubungan dengan harga pangan yang sampai sekarang masih tinggi.