TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan membawa 26 pengusaha, perajin, dan pemilik usaha kecil menengah untuk berpromosi di ajang Hong Kong Gifts and Premium Fair 2016 yang berlangsung di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Hong Kong pada 27-30 April 2016 mendatang.
“Ini akan menjadi langkah strategis kami agar produk-produk unggulan karya bangsa dikenal di pasar global,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak, dalam keterangan resminya, Selasa, 26 April 2016.
Nuzulia menjelaskan, Hong Kong Gifts and Premium Fair merupakan pameran produk premium dan cenderamata terbesar di dunia. Hingga saat ini, Indonesia memasok 1,37 persen dari kebutuhan kerajinan dunia.
Nilai ekspor produk kerajinan pada 2015 menunjukkan kenaikan sebesar 1,42 persen senilai US$ 704,2 juta. “Peran Hong Kong sebagai salah satu pusat logistik penting di Asia di antaranya sebagai hubungan dan distribusi impor, yang diharapkan menjadi salah satu momentum mengembalikan keperkasaan kerajinan Indonesia serta menggenjot ekspor di tahun ini,” ucapnya.
Baca Juga: KPPU Nilai Retail Modern Tak Adil pada UMKM
Nuzulia menambahkan, Hong Kong Gifts and Premium Fair tahun lalu diikuti 4.262 peserta dari 38 negara dan dikunjungi 51.575 buyer internasional. Pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana menjalin hubungan bisnis antara produsen Indonesia dan pelaku usaha Hong Kong ataupun internasional serta meningkatkan hubungan perdagangan di antara kedua negara.
“Kami harapkan citra positif produk kerajinan dapat semakin terbangun di pasar global,” Nuzulia berujar.
Aneka produk yang akan ditampilkan antara lain furnitur, home decor, fashion, aksesori, produk spa, alat tulis, produk perhiasan perak, dan batu-batuan. Selain itu, ada kerajinan dan produk kreatif, seperti gitar batik.
ABDUL AZIS