TEMPO.CO, Jakarta - Temuan uang palsu sepanjang kuartal I 2016 di Sulawesi Utara tercatat 225 atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara menyebutkan, lembaran uang palsu terbagi dari pecahan Rp 100 ribu sebanyak 172 lembar, Rp 50 ribu 45 lembar, Rp 20 ribu 7 lembar, dan Rp 10 ribu 1 lembar. Untuk periode kuartal I 2015, temuan pecahan Rp 100 ribu 86 lembar dan Rp 50 ribu 25 lembar.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Utara Peter Jacobs mengatakan temuan terbanyak tercatat pada Januari, ada lebih dari 165 lembar yang ditemukan di Manado. Temuan itu berawal dari setoran nasabah, yang dilaporkan oleh perbankan.
“Daerah lain masih kecil. Kami akan meningkatkan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang, supaya perbankan dan masyarakat mudah membedakan,” tuturnya kepada Bisnis.com, Senin, 25 April 2016.
Meningkatnya temuan pada kuartal I 2016 karena banyaknya setoran masyarakat ke bank setelah Natal dan tahun baru. Saat itu, perputaran uang meningkat drastis.
Tahun lalu, total temuan uang palsu sebanyak 320 lembar. BI berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian saat menjalankan transaksi tunai.