TEMPO.CO, Batang - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjamin anjloknya kereta barang di dekat palang pintu perlintasan kereta api Sambong, Batang, Senin, 25 April 2016, tak akan mengganggu perjalanan kereta yang lain. Pejabat Humas PT KAI Daerah Operasi IV, Gatut Sutyatmoko, mengatakan pihaknya telah merekayasa lalu lintas kereta. “Sejauh ini pengaruhnya belum terlalu signifikan. Nanti lalu lintas kereta menggunakan single track,” katanya kepada Tempo.
Kereta api barang CC 2061363 rute Jakarta-Surabaya tersebut terguling sekitar pukul 09.30 WIB. Menurut saksi, Joko, 50 tahun, pada jarak 100 meter sebelum lokasi anjloknya kereta, dia mendengar suara gesekan keras. Dia sempat melihat petugas palang pintu kereta api melambaikan tangan dan meminta kereta berhenti. “Setelah itu, tiba-tiba bruuk…! Kereta jatuh,” kata Joko, yang saat itu sedang duduk di warung dekat lokasi. Sontak, warga langsung berhamburan ke lokasi kecelakaan. Lalu lintas di sekitar palang pintu rel KA itu sempat terhambat karena banyaknya warga. Tidak ada korban jiwa atau korban luka dalam peristiwa ini.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi kejadian, enam gerbong di urutan kesepuluh dari depan terguling. Di belakangnya, empat gerbong anjlok. Bantalan rel juga tampak terlepas dari dudukannya. Rantai yang menghubungkan antar-gerbong terputus. Roda kereta dan sejumlah komponen kereta lain terlepas dan berceceran di pinggir rel. Kereta bermuatan gulungan pelat baja itu ambruk miring ke utara.
Belum ada tanda-tanda evakuasi bangkai gerbong oleh petugas. Sejumlah petugas berseragam PT KAI masih melakukan pemeriksaan. Sebagian mendokumentasikan dengan kamera, sebagian lagi sibuk mencatat kerusakan. Puluhan polisi tampak berjaga-jaga. Di sekitar lokasi, polisi juga memasang garis pembatas berwarna kuning.
Menurut Gatut, pihaknya masih menunggu bantuan crane dari Bandung, Cirebon, dan Solo. “Evakuasi belum bisa dipastikan kapan, kami hanya bisa mengatakan secepatnya,” ujarnya. Hingga saat ini, PT KAI juga belum bisa memberi keterangan penyebab pasti tergulingnya kereta tersebut. Gatut belum bisa memberi keterangan resmi soal ini. “Masih kami selidiki, kami belum bisa pastikan,” tuturnya.
Gatut menambahkan, kecelakaan ini tidak akan berdampak pada jadwal kereta api. Kalaupun ada keterlambatan, kata dia, waktunya tidak sampai berjam-jam. Diperkirakan paling lambat sekitar 15 menit. Menurut dia, ada sekitar 85 kereta api penumpang dan barang yang melintasi rel tersebut. “Tapi tidak semuanya mengalami keterlambatan. Nanti kami aturlah,” katanya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ