TEMPO.CO, Kulon Progo - Dua pasang jam tangan dipajang beralaskan kain beludru merah. Sepasang jam tangan berwarna cokelat muda berbentuk bundar serta jam cokelat tua berbentuk segi empat diletakkan di kotak kaca.
Sepasang lagi berbentuk bundar dengan warna cokelat susu serta segi empat berwarna cokelat muda dengan list cokelat tua diletakkan di atas papan. Jam tangan itu dibuat dari kayu. “Jam-jam kayu buatan sejumlah perajin dari Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, krepyak-nya dari kayu. Semuanya dari kayu. Hanya mesinnya yang enggak,” kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo saat acara peringatan Hari Otonomi Daerah di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Senin, 25 April 2016.
Arloji-arloji itu dipamerkan di salah satu stan produk daerah Hari Otonomi Daerah ke-20. Sejumlah produk dari kayu juga dipamerkan, seperti frame kacamata dari kayu dan biola.
Baca: Jam Tangan Kayu Ciptaan Anak Muda Bandung Ini Banyak Diburu
Yang menarik, jam-jam tangan itu belum diberi merek. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dalam pidato sambutan Hari Otonomi Daerah, sempat mengungkapkan, produk jam tangan itu akan diberi merek dengan nama JKW. Kata JKW itu bisa merupakan singkatan dari Joko Widodo atau Jusuf Kalla, yang merupakan nama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia saat ini. “Itu mencakup dwitunggal pemerintahan sekarang,” tutur Tjahjo.
Huruf “W” dari JKW adalah kepanjangan dari watch. “Tapi bisa juga kepanjangan dari jam Kulonprogo,” kata Hasto.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat mengunjungi stan tersebut, diminta menandatangani papan beralas beludru merah itu dengan spidol hitam. Selain membubuhkan tanda tangan, Jusuf Kalla juga menuliskan kata JKW di atas tanda tangannya dan menulis namanya dengan inisial JK di bawah tanda tangan tersebut. Tanda tangan itu ditengarai sebagai peluncuran jam kayu dengan merek JKW.
Harga satu jam bisa mencapai Rp 800 ribu. Untuk membuat satu jam dibutuhkan waktu satu pekan. Menurut Hasto, rombongan duta besar yang berkunjung ke Yogyakarta biasanya mampir ke Kulon Progo untuk membeli jam tangan kayu itu sebagai cenderamata. Jam tangan kayu itu diekspor hingga Amerika Serikat.
PITO AGUSTIN RUDIANA