TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi pertama turun 0,68 persen atau 33,29 poin ke level 4.881,44 pukul 12.00 WIB.
“Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh pada perdagangan sesi pertama hari ini,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada melalui pesan pendek, Senin, 25 April 2016.
Reza mengungkapkan, tercatat 151 saham bergerak melemah, 129 saham masih menguat, dan 78 saham stagnan. Perdagangan di rehat pertama ini melibatkan 3,21 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,21 triliun.
“Aksi beli asing masih mewarnai perdagangan,” kata dia. Di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 27,223 miliar dan net buy asing keseluruhan Rp 86,745 miliar.
Dari sisi sektoral, depalan dari sepuluh indeks sektoral memerah menyeret IHSG. Pelemahan terdalam dialami sektor finance (-1,87 persen) dan diikuti sektor agriculture (-1,13persen), serta sektor misc-ind (-1,10 persen). Sementara, yang menghijau, antara lain sektor infrastructure (+1,47 persen), dan sektor mining (+0,76 persen).
Saham top losers, antara lain saham UNVR (-4,10 persen ke Rp 45.075), saham BBRI (-3,90 persen ke Rp 10.475), dan saham UNTR (-3,59 persen ke Rp 16.125). Sedangkan saham top gainers, antara lain saham SRIL (+3,03 persen ke Rp 306), saham TLKM (+2,99 persen ke Rp 3.795), dan saham ANTM (+1,40 persen ke Rp 725).
Reza berujar, bursa regional perdagangan pagi pun ikut terperosok karena investor menanti hasil keputusan bank sentral Amerika, The Fed, dan Bank of Japan. “Siang ini bisa kembali cermati beberapa saham, seperti ITMG, ADRO, BEST, SRIL, TBIG, dan SIDO,” tuturnya.
BAGUS PRASETIYO