TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Manado menyatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mencapai 30% dari total target senilai Rp400 miliar pada 2016.
CEO BNI Wilayah Manado Afien Yuni Yahya mengatakan sepanjang triwulan pertama penyaluran KUR sudah berada pada kisaran Rp100 miliar. Sektor perdagangan dan pertanian menjadi kontributor tersebar dari realisasi penyaluran KUR di seperempat tahun pertama ini.
“Kami selektif dan penuh kehati-hatian dalam menyalurkan kredit sehingga tetap berkualitas. Penyaluran tidak hanya mengacu pada kuantitasnya, yang terpenting tepat sasaran,” ujarnya.
Mengenai sektor yang menjadi sasaran, Afien menyebut pihaknya akan menyesuaikan dengan kebutuhan atau potensi unggulan daerah. BNI Wilayah Manado sendiri, membawahi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, serta Maluku Utara.
Untuk memahami sektor-sektor strategis di wilayahnya, BNI akan meningkatkan sinergi pemerintah daerah (Pemda) dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga tepat sasaran dan berkualitas.
Afien mengatakan pemda lebih mengerti potensi daerahnya, serta memiliki data pihak mana saja yang paling pantas mendapat dukungan pendanaan.
“Sekarang salah kalau KUR dikatakan sebagai bantuan membuka usaha. Bank bukanlah lembaga gadai, sehingga bantuan pemodalan diberikan bagi mereka yang ingin berkembang,” tuturnya.
Mengenai penerima KUR, menurutnya, setiap provinsi mendapat porsi yang tidak jauh berbeda. Tidak hanya bicara pemerataan penyaluran, BNI juga fokus mendukung penyaluran kredit di wilayah yang geliat perekonomian sedang berkembang.