TEMPO.CO, Jakarta - Pameran kerajinan tangan Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) kembali diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, pada 20-24 April 2016. Mengambil tema "From Smart Village to Global Market", Inacraft 2016 mendatangkan ribuan perusahaan kerajinan dari seluruh Indonesia.
"Inacraft ini adalah bentuk akses pasar bagi para pengrajin yang ada. Banyak pengrajin Indonesia yang bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat ditemui di pameran, Rabu, 20 April 2016.
Inacraft kali ini diikuti lebih dari 1.400 perusahaan, baik produsen maupun eksportir, dari seluruh Indonesia. Mereka terbagi dalam 1.333 stan di dalam area pameran yang seluas 25.070 meter persegi. Adapun stan para peserta terdiri atas 849 stan pribadi, 359 stan dinas, 117 stan BUMN, serta 8 stan dari luar negeri.
Baca Juga: Wow, Garuda Tawarkan Diskon 80 Persen di GATF 2016
Menurut Thamrin Bustami, Ketua Umum DPP Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Indonesia (Asephi), INACRAFT 2016 menargetkan 200 ribu pengunjung dalam jangka waktu lima hari penyelenggaraan. Ia pun menyebutkan transaksi dagang pameran ini ditargetkan akan meningkat dari tahun sebelumnya.
"Transaksi dagang diharapkan akan meningkat 10 persen lebih besar dari tahun lalu yang mencapai Rp 133 miliar untuk penjualan retail dan lebih dari $ 10 juta untuk transaksi kontak dagang," ujar Thamrin dalam siaran persnya.
Dari pengamatan Tempo pada Rabu pagi, warga tampak mengantre sejak pukul 09.00 sebelum loket untuk umum dibuka. Di dalam pameran, berbagai produk kerajinan ditampilkan, dari tekstil seperti batik, tenunan, bordir, songket; dan beragam aksesori; kerajinan kayu; perhiasan; hingga hiasan rumah.
EGI ADYATAMA