TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prefektur Wakayama, Jepang, berniat menjajaki kerja sama investasi di sektor pengelolaan minyak nabati berbahan baku sekam padi. "Ini karena produksi padi di negara kami mulai berkurang," kata Gubernur Prefektur Wakayama Yoshinobu Nisaka saat mengadakan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan pada Selasa, 19 April 2016.
Yoshinobu mengatakan di Wakayama banyak perusahaan pengelolaan minyak nabati dengan bahan baku sekam padi. Sayangnya, saat ini jumlahnya terus menurun karena kurangnya pasokan. Produksi padi di Jepang mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Karena itu, dia memutuskan melirik sejumlah negara penghasil padi, termasuk Indonesia. Di Indonesia, dia telah bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang menyediakan limbah padi.
Nantinya, perusahaan itu diminta mengelola sekam padi menjadi minyak nabati. "Kami mencari sumber bahan baku dari berbagai negara," ucapnya. Menurut dia, Indonesia masih punya banyak peluang investasi.
Selain itu, Pemerintah Jepang mengaku sedang menggenjot perdagangan sektor otomotif ke Indonesia. Menurut dia, pasar otomotif di Indonesia sangat besar. Apalagi kebutuhan kendaraan pribadi jenis motor dan mobil masih sangat besar, meski ekonomi global sedang lesu.
Dia juga menjelaskan, pengiriman barang setengah jadi, seperti suku cadang otomotif, juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Ke depan, pemerintah Indonesia dan Jepang akan memberlakukan transformasi kerja sama multilateral, mulai seminar hingga transfer pengetahuan.
AVIT HIDAYAT