TEMPO.CO, Beograd - Selama ribuan tahun jamur telah dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan maupun pengobatan. Studi modern memastikan keunggulan jamur sebagai bahan pangan sehat yang kaya nutrisi. Di banyak tempat, jamur bahkan mulai digunakan sebagai pengganti daging.
Lantaran merespons permintaan jamur yang terus meningkat, perusahaan Delta Danube yang dimiliki pengusaha Indonesia membuka bisnis jamur di kota Kovin, Serbia. Lokasi ini dipilih antara lain karena keunggulan kualitas lahan dan budaya pertanian Serbia. Selain itu serta luasnya akses yang dimiliki Serbia ke pasar Eropa.
‘’Proyek Delta Danube hadir di waktu yang tepat, di tengah persiapan yang intensif menuju lompatan kerja sama bilateral Indonesia-Serbia,” kata Duta Besar RI untuk Serbia merangkap Montenegro, Harry R. J. Kandou, dalam acara peresmian, Jumat, 15 April 2016.
Hadir di peresmian, Menteri Urusan Integrasi Eropa, Jadranka Joksimovic, yang mewakili Pemerintah Serbia serta Faisal A. Bawazir yang mewakili Bawazir Group, pemilik Delta Danube. Tampak pula Walikota Kovin, Sanja Petrovic, Duta Besar Uni Republik Myanmar dan Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Malaysia. Sedikitnya 1.200 warga ikut meramaikan peresmian.
‘’Nilai investasi Delta Danube mencapai tiga juta euro dengan kapasitas sebesar 2.000 ton jamur segar per tahun,’’ kata Faisal Bawazir. ‘’Kami akan segera memulai pembangunan tahap berikutnya dengan target mencapai kapasitas 6.000 ton per tahun.’’
Perkebunan diperkirakan bakal menyerap sekitar 300 pekerja, dari saat ini sekitar 100 karyawan.
Walikota Kovin mengungkapkan penghargaan pada Delta Danube yang merupakan investasi pertama di Kovin dalam 15 tahun terakhir. Pemerintah Kota Kovin berkomitmen untuk memberikan fasilitasi dan insentif yang luas bagi Delta Danube.
Menteri Urusan Integrasi Eropa Jadranka Joksimovic menyatakan peluncuran proyek Delta Danube merupakan bukti nyata kesungguhan dukungan Pemerintah Serbia pada investor.
Produk jamur yang dihasilkan rencananya akan dipasarkan di Serbia, serta diekspor ke mancanegara. Baik dalam bentuk segar maupun olahan dalam kemasan. Produksi akan menggunakan kombinasi pengalaman produksi jamur di Indonesia dengan teknologi terkini serta keterampilan masyarakat lokal.
Kota Kovin berada sekitar 80 km sebelah timur ibukota Serbia, Beograd. Berpenduduk sekitar 37.000 jiwa tersebut dengan luas 730 kilometer persegi. Aktivitas utama berupa pertanian, industri garmen dan alas kaki.
Posisi Kota Kovin yang berdekatan dengan lokasi pabrik baja terbesar di Serbia, Zelezara, mendorong pula perkembangan aneka kegiatan pendukung industri.
Bawazir Group memiliki sejumlah anak usaha yang bergerak di berbagai bidang termasuk perbankan, property, pertanian, pemrosesan makanan, perikanan, pertambangan, dan perdagangan umum.
Proyek Delta Danube menambah daftar investasi Indonesia di Serbia, yang meskipun jumlah masih terbatas namun terus berkembang positif.
Duta Besar Kandau menyatakan Kedutaan Besar RI di Beograd mengundang pelaku bisnis di tanah air agar segera menggarap peluang-peluang yang terbuka di wilayah Serbia dan Montenegro baik melalui skema kerjasama perdagangan maupun investasi. “Pasar kedua negara tersebut relatif terbuka untuk ragam produk Indonesia dan lokasinya cocok untuk dijadikan batu pijakan (hub) untuk memasuki pasar Eropa khususnya Uni Eropa,” kata Dubes Kandau lewat rilis yang diterima Tempo, Minggu, 17 April 2015.
NATALIA SANTI