Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Permata Anjlok, Ekspor Jawa Timur Turun 2,73 Persen

image-gnews
Ilustrasi emas batangan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi emas batangan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat penurunan nilai ekspor Provinsi Jawa Timur sebesar 2,73 persen pada Maret 2016. Ekspor yang mencapai US$ 1.861,13 juta pada Februari turun menjadi US$ 1.810.40 juta sebulan berikutnya. “Ekspor Jawa Timur turun karena perhiasan dan emas nilainya turun,” kata Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono, Jumat, 15 April 2016.

Selama ini kelompok perhiasan emas dan permata menjadi primadona ekspor nonmigas Jawa Timur dengan nilai US$ 587,90 juta. Menurut Teguh penurunan nilai ekspor disebabkan harga komoditas nonmigas itu di pasar internasional yang juga anjlok. “Bulan Maret turun menjadi US$ 2,881 per gram.”

Meski begitu volume pengiriman masih tinggi, bahkan bertambah. Pada Februari 2016 jumlah ekspor perhiasan emas/permata Jawa Timur sebanyak 221.351 kilogram, lalu pada Maret meningkat menjadi 204.063 kilogram.

Secara kumulatif, nilai ekspor Januari sampai Maret 2016 mencapai US$ 4.984,54 juta atau naik 4,39 persen dibandingkan ekspor periode yang sama tahun 2015 yang mencapai US$ 4.774,83 juta. Jika dirinci, ekspor migas Jawa Timur pada Maret 2016 mencapai US$ 61,65 juta atau turun 7,45 persen dibandingkan pada Februari 2016 sebesar US$ 66,60 juta. Adapun ekspor nonmigas Jawa Timur  Maret 2016 mencapai US$ 1.748,75 juta atau turun 2,55 persen dibandingkan pada Februari 2016 yang mencapai US$ 1.794,52 juta.

Negara tujuan ekspor produk nonmigas Jawa Timur terbesar adalah Swiss dengan nilai  mencapai US$ 313,32 juta, diikuti Jepang sebesar US$ 236,44 juta, dan Amerika Serikat sebesar US$ 164,81 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain nilai impor Jawa Timur bulan Maret 2016 mencapai US$ 1.506,53 juta atau naik 3,20 persen dibandingkan bulan Februari yang mencapai 1.459,80 juta. “Tapi neraca perdagangan Jawa Timur masih surplus sebesar US$ 303,87 juta,” kata Teguh.

Impor Jawa Timur didominasi oleh kelompok nonmigas yang mencapai US$ 1.273,20 juta atau turun 2,97 persen dibandingkan Februari yang sebesar US$ 1.312,23 juta. Impor terbesar berasal dari kelompok mesin-mesin atau peralatan mekanik dengan nilai US$ 1.37,18 juta , diikuti besi dan baja sebesar US$ 101,27 juta, gandum-ganduman sebesar US$ 98,04 juta. Berikutnya ialah plastik dan barang dari plastik sebesar US$ 86,27 juta dan bungkil industri makanan sebesar US$ 85 juta.

Menurut Teguh, hal itu dapt dipahami karena Jawa Timur ialah provinsi industri sekaligus gerbang bagi Kawasan Timur Indonesia. Sehingga, tak menutup kemungkinan komoditi yang diimpor adalah barang-barang yang dibutuhkan bagi provinsi lainnya. “Bisa jadi impor dilakukan provinsi lain tapi melalui pelabuhan di Jawa Timur,” ujar dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

9 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

15 hari lalu

Sejumlah penumpang berjalan menuju pintu keluar Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (24/8). TEMPO/Fahmi Ali
Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.


BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

17 hari lalu

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.


Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

17 hari lalu

Seorang pekerja merapikan beras program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin 19 Februari 2024. Kemendag meminta kepada Perum Bulog agar pengiriman beras pemerintah ke ritel modern yang digelontorkan lewat program SPHP dipercepat, hal tersebut guna menstabilkan harga beras yang melebihi ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp69.500 per 5 kilogram. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.


BPS Sebut Tarif Tiket Pesawat Selama Ramadan Mengalami Deflasi 0,97 Persen, Ini Penyebabnya

17 hari lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
BPS Sebut Tarif Tiket Pesawat Selama Ramadan Mengalami Deflasi 0,97 Persen, Ini Penyebabnya

Badan Pusat Statistik atau BPS menyatakan tarif angkutan udara pada Ramadan Maret 2024 mengalami deflasi sebesar 0,97 persen.


BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

17 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

27 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

29 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

32 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

36 hari lalu

Pembeli bersiap membayar cabai yang ia beli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy) dan penyumbang utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm). TEMPO/Tony Hartawan
Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

Puncak panen raya diprediksi pada Maret - April tapi itu tak membuat harga beras turun banyak jelang bulan suci Ramadan.