Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Masih Kaji Masa Moratorium Sawit dan Tambang  

image-gnews
Sebuah lahan yang baru terbakar sudah ditanami olah bibit pohon sawit yang sekarang sedang investigasi polisi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 30 Oktober 2015. Kerbakaran selama berminggu-minggu di hutan dan lahan gambut yang kaya karbon dari pulau Sumatera dan Kalimantan. REUTERS/Darren Whiteside
Sebuah lahan yang baru terbakar sudah ditanami olah bibit pohon sawit yang sekarang sedang investigasi polisi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 30 Oktober 2015. Kerbakaran selama berminggu-minggu di hutan dan lahan gambut yang kaya karbon dari pulau Sumatera dan Kalimantan. REUTERS/Darren Whiteside
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pemerintah akan menerapkan penghentian sementara (moratorium) penerbitan izin baru untuk pembukaan lahan kelapa sawit dan tambang. Pemerintah masih mengkaji masa moratorium kelapa sawit dan tambang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan kebijakan tersebut masih perlu pendalaman. Dia menuturkan masih banyak orang yang menggantungkan usahanya pada bisnis kelapa sawit.

"Itu masih ide Pak Presiden, akan kami terjemahkan lebih lanjut," kata dia di kantornya. 

Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan, tapi pemanfaatan lahan belum tergarap optimal. Sofyan menilai moratorium akan menciptakan disiplin dunia usaha. 

Baca Juga: Potensi Kerugian Negara dari Kehutanan Rp 7 Triliun

Menurut Sofyan, saat ini banyak pengusaha sawit memiliki ladang luas tapi produktivitasnya rendah. Dengan moratorium, pemerintah ingin mengerek produktivitas petani sawit.

"Saat ini produktivitas perkebunan rakyat 4 juta ton. Padahal, kalau kita bisa tingkatkan, produktivitas perkebunan rakyat sama dengan tingkat produktivitas perkebunan perusahaan swasta," tutur dia, Jumat, 15 April 2016.

Perkebunan sawit rakyat dapat menghasilkan hingga 8 juta ton jika para petani meningkatkan produktivitas. Jumlah tersebut dapat tercapai tanpa menambah luas lahan sawit.

Sofyan menyoroti banyak tambang kecil yang tidak disiplin melakukan rehabilitasi setelah pengelolaannya selesai. Tidak seperti perusahaan tambang besar, bekas tambang kecil yang dikelola beberapa orang dibiarkan begitu saja tanpa ada penanaman pohon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan lahan sawit yang ada saat ini sudah cukup luas, yaitu 11 juta hektare. "Penambahan lahan sudah waktunya dihentikan. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan produktivitas," ujarnya.

Menurut dia, luas lahan sawit di Indonesia tidak sebanding dengan produktivitas. Saat ini, produktivitas per hektare lahan hanya 2-3 ton. Padahal idealnya bisa mencapai 5-6 ton per hektare.

Baca: Kebijakan Rokok Menperin Berlawanan dengan Jokowi  

Jika nantinya moratorium jadi diterapkan, kata Gamal, pemerintah akan mengupayakan peningkatan produktivitas dengan mendorong penanaman kembali. Upaya itu dilakukan karena tanaman sawit, khususnya milik rakyat, sudah uzur. Langkah lainnya adalah menggelar penyuluhan dan memperbaiki sarana produksi pertanian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana menerapkan moratorium untuk pembukaan lahan kelapa sawit dan tambang. Kelestarian lingkungan menjadi alasan utama Presiden melaksanakan kebijakan tersebut.

Menurut Jokowi, keanekaragaman hayati Indonesia perlu dijaga karena merupakan paru-paru dunia. "Siapkan moratorium kelapa sawit, siapkan moratorium wilayah-wilayah pertambangan," katanya kemarin.

ALI HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Annisa Pohan mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono saat dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024/Foto: Instagram: Annisa Pohan
Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.


Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa meninjau kawasan IKN di Kalimantan Timur. Instagram
Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi


Terpopuler: Jokowi Tegur Luhut Tiga Kali Soal F1 Powerboat, PayPal Akan PHK 2.000 Karyawan

3 Februari 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (kanan) saat menuju acara pembukaan Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin, 29 Oktober 2018. ANTARA/MediaOOC2018/Prasetia Fauzani
Terpopuler: Jokowi Tegur Luhut Tiga Kali Soal F1 Powerboat, PayPal Akan PHK 2.000 Karyawan

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis, 2 Februari 2023 dimulai dari teguran Presiden Jokowi ke Luhut soal Event F1 Powerboat.


Deretan Masalah yang Dihadapi Sofyan Djalil, Komut Baru Ancol: Politik Internal hingga Utang 1,4 Triliun

2 Februari 2023

Pengunjung menyaksikan atraksi barongsai di Sea World Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 18 Januari 2023. Pertunjukan barongsai bawah air tersebut merupakan rangkaian Ancol Lunar Fest 2023 dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili yang berlangsung hingga 29 Januari. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Deretan Masalah yang Dihadapi Sofyan Djalil, Komut Baru Ancol: Politik Internal hingga Utang 1,4 Triliun

Sofyan Djalil ditunjuk jadi Komisaris Utama Ancol yang baru. Apa saja tugas berat yang harus dihadapi mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang ini?


Kata Tom Lembong usai Tak Lagi Jadi Komisaris Ancol

2 Februari 2023

Thomas Trikasih Lembong. FOTO/Instagram
Kata Tom Lembong usai Tak Lagi Jadi Komisaris Ancol

Tom Lembong mengatakan perombakan susunan dewan komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan


Karier Sofyan Djalil: dari Menteri SBY dan Jokowi, kini Komisaris Utama Ancol

2 Februari 2023

Sofyan Djalil. ANTARA/HO-Kementerian ATR
Karier Sofyan Djalil: dari Menteri SBY dan Jokowi, kini Komisaris Utama Ancol

Sofyan Djalil resmi menjabat Komisaris Utama (Komisaris Independen) Ancol per 1 Februari 2023. Berikut perjalanan kariernya.


Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol

1 Februari 2023

Sofyan Djalil. ANTARA/HO-Kementerian ATR
Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol

Sofyan Djalil ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), menggantikan Thomas Lembong.


ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat | Foto: freepik, image by wirestock
ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.


7 Kali Jokowi Reshuffle Kabinet di 8 Tahun Pemerintahannya Selalu Hari Rabu

19 Juni 2022

7 Kali Jokowi Reshuffle Kabinet di 8 Tahun Pemerintahannya Selalu Hari Rabu

Selama 8 tahun pemerintahannya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet terakhir Rabu,15 Juni 2022.


Hadi Tjahjanto Siap Terjun ke Lapangan, Prioritaskan Program ATR/BPN

15 Juni 2022

Menteri dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang baru, Hadi Tjahjanto (tiga dari kiri) dan Raja Juli Antoni (kanan), bersama eks Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil (dua dari kiri) dan eks Wamen Surja Tjandra (kiri) saat acara serah terima jabatan (sertijab) di gedung Kementerian ATR/BPN  di Jakarta Selatan, Rabu, 15 Juni 2022. Tempo/Eka Yudha Saputra
Hadi Tjahjanto Siap Terjun ke Lapangan, Prioritaskan Program ATR/BPN

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan akan turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di lembaga yang dipimpinnya.