TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan 30 persen konsumen Premium beralih ke Pertalite dan Pertamax tahun ini. Persentase ditargetkan makin tinggi tahun depan, yaitu mencapai 50 persen.
"Sejak awal tahun ini, sudah 21 persen yang beralih dari Premium, baik ke Pertamax maupun Pertalite," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di SPBU COCO, Lenteng Agung, Jumat, 15 April 2016. Tahun lalu, pengalihan konsumsi hanya 12 persen.
Vice President Fuel, Retail, and Marketing Pertamina Afandi berujar, konsumsi Premium tahun lalu mencapai 30 juta kiloliter atau 70 ribu kiloliter per hari. Konsumsi Pertamax dan Pertalite per hari masing-masing 90 ribu kilo liter dan 80 ribu kilo liter per hari.
Baca Juga: Hari Ini Pertamina Luncurkan Solar Baru di Jabodetabek
Ahmad berharap pengalihan juga bisa terjadi dari solar bersubsidi ke Dexlite, jenis solar baru. Ia menuturkan Dexlite memiliki kualitas yang jauh lebih bagus, meski harganya sedikit lebih mahal dibanding solar bersubsidi.
"Jangan dilihat harga per liter, tapi per kilometer," ucap Ahmad. Konsumen Dexlite lebih hemat 9 persen dibanding pengguna solar bersubsidi.
Dexlite diklaim berpengaruh baik terhadap mesin, sehingga biaya perawatan bisa ditekan. Selain itu, injektor menjadi lebih bersih dan temperatur mesin lebih dingin.
Dexlite mampu membuat akselerasi menjadi ringan. Mesin pun menjadi lebih bertenaga karena Dexlite menghasilkan torsi lebih tinggi. Suara mesin berbahan bakar Dexlite menjadi lebih halus dibanding menggunakan solar subsidi.
VINDRY FLORENTIN