TEMPO.CO, Sidoarjo - PT Lapindo Brantas Inc berniat memperpanjang kontrak pengelolaan Blok Brantas di Jawa Timur. Kontrak kerja sama perusahaan migas milik keluarga Bakrie tersebut di Blok Brantas berakhir pada 2020.
"Kami berharap diperpanjang dan kami sudah usahakan untuk diperpanjang," kata Presiden Direktur PT Lapindo Brantas Inc Tri Setia Sutisna di acara HUT Ke-20 Lapindo di Perumahan Kahuripan Nirwana Village, Sidoarjo, Selasa, 12 April 2016.
Blok Brantas meliputi Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, hingga perairan Probolinggo. Selama dilakukan kegiatan eksplorasi, Lapindo telah menemukan cadangan migas di beberapa tempat, antara lain di Porong, Sidoarjo, yang hingga kini mengeluarkan lumpur.
Dari 14 sumur yang aktif berproduksi milik Lapindo, sebelas sumur di antaranya berada di Lapangan Wunut di Kecamatan Porong. Sementara tiga sisinya terletak di Lapangan Tanggulangin, Sidoarjo. Lapindo sendiri berencana melakukan dua pengeboran sumur baru di sana.
Pada awal Januari 2016, Lapindo sempat mengeruk tanah sebagai persiapan pengeboran sumur baru di dekat sumur Tanggulangin 1 (TGA-1) di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin. Namun, kegiatan itu dihentikan setelah warga setempat menolak dengan alasan trauma.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga meminta Lapindo menghentikan sementara kegiatan persiapan pengeboran.
Lapindo pertama didirikan pada 996 setelah proses kepemilikan sahamnya diambil alih dari perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, Huffington Corporation, yang saat itu telah menandatangani perjanjian production sharing contract (PSC) dengan Blok Brantas di Jawa Timur untuk jangka waktu 30 tahun.
NUR HADI