TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan mantan Presiden Cile Eduardo Frei Ruiz-Tagle, yang sekarang menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa yang ditunjuk langsung oleh Presiden Cile. Pertemuan dua tokoh ini membahas soal kerja sama ekonomi di antara kedua negara.
Deputi VII Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Cile terus menurun tiap tahun. "Padahal perdagangan dengan lima negara ASEAN meningkat," kata Rizal saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa, 12 April 2016.
Negara-negara yang dimaksud Rizal adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Brunei Darussalam. Seperti diketahui, lima negara ini sudah menjalin kerja sama perdagangan bebas dengan Cile. Menurut Rizal, jika tak segera dilakukan kerja sama perdagangan bebas dengan Cile, pangsa pasar Indonesia akan bisa direbut negara tetangga.
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Cile tercatat sebesar US$ 321,1 juta, dengan komoditas ekspor utama Indonesia adalah tembaga, bijih tembaga dan konsentrat, buah-buahan, dan ikan. Sedangkan komoditas utama impor dari Cile adalah petroleum, alat komunikasi, dan otomotif.
Dalam pertemuan itu dibahas soal potensi kerja sama kedua negara, terutama dalam sektor pertanian dan bidang lain di mana Cile memiliki keunggulan. Selain itu, Presiden Joko Widodo diundang ke Cile setelah KTT APEC yang diadakan tahun ini di Peru.
Rizal juga menyebutkan bahwa Indonesia diundang pula ke pertemuan Aliansi Pasifik yang terdiri atas negara-negara Pasifik sebagai observer pada Juni nanti. "Jadi secara umum ya itu saja, sih."
DIKO OKTARA