Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sektor Perkebunan Butuh Inovasi Teknologi

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Xiaomi vice president Hugo Barra, memperlihatkan Xiaomi Redmi Note 3 saat diluncurkan di Hong Kong, China, 21 Maret 2016. Ponsel pintar ini memakai layar IPS berteknologi Full Lamination yang memiliki resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels, dan kerapatan layar mencapai 401 ppi. REUTERS
Xiaomi vice president Hugo Barra, memperlihatkan Xiaomi Redmi Note 3 saat diluncurkan di Hong Kong, China, 21 Maret 2016. Ponsel pintar ini memakai layar IPS berteknologi Full Lamination yang memiliki resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels, dan kerapatan layar mencapai 401 ppi. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis perkebunan di Indonesia memerlukan inovasi teknologi guna mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas untuk mengatasi anomali iklim.

Dirut PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Teguh Wahyudi memprediksi dampak anomali cuaca pada tahun ini dapat menurunkan hasil produksi kisaran 10%-20%, sehingga wajib diantisipasi.

"Seperti sekarang, hujan sudah mulai berkurang. Banyak dampaknya yang kami khawatirkan, tetapi harapan dari efek negatif anomali itu bisa diantisipasi dengan teknologi," ujarnya di Ungasan, Bali, Kamis (31 Maret 2016).

Dia mengungkapkan teknologi dibutuhkan agar muncul inovasi dalam bidang pemupukan dan pengelol‎aan air hingga pemeliharaan tanaman. Dengan begitu, produksi dan kualitas produk akan dapat ditingkatkan.

Berkaca dari tahun lalu, lanjutnya, industri perkebunan diwarnai gejolak berbagai faktor eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dan perkebunan rakyat. Sebagai contoh, harga komoditas kelapa sawit, karet dan gula di pasar internaisonal rendah, hanya kakao yang masih tinggi.

Kondisi tersebut dipersulit iklim yang sangat tidak bersabat pada tahun lalu, karena terjadinya El-Nino berkepanjangan sehingga menyebabkan kekeringan dan awal musim hujan mundur. Dampaknya, produksi perkebunan menurun, dan ditambah terjadinya kebakaran lahan dan hutan di berbagai wilayah.

Kendala itu pun masih ditambah terjadinya peningkatan harga input produksi yang bertolak belakang dengan pendapatan. Alhasil, keuntungan perusahaan perkebunan dan usaha Tani merosot. Beberapa perusahaan yang masih mampu menghasilkan profit harus menerapkan best agricultural practices.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi Teknologi Mat Syukur menegaskan penerapan teknologi tidak hanya dibutuhkan di tanaman pangan, tetapi perkebunan juga. Untuk meningkatkan produktivitas, sekarang tidak cukup hanya manual tetapi perlu adanya inovasi teknologi.

Meski produktivitas tanaman perkebunan sudah tinggi, hanya saja dengan tingginya kebutuhan di pasar domestik dan nasional maka membutuhkan inovasi.

Lebih lanjut dijelaskan inovasi di bisnis perkebunan mendesak dilakukan, karena umur tanaman perkebunan sangat panjang. Dia mencontohkan teknologi seperti penguatan perakaran bagi kakao di lahan kering akan sangat memberikan manfaat positif.

"Jadi sudah harus mulai diadaptasi, dan harus hasilkan teknologi untuk menghasilkan kualitas sekaligus kuantitas," tuturnya.

 

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

7 Mei 2017

Presiden Joko Widodo menanam padi dengan ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di areal persawahan Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. Menanam padi tersebut, Jokowi gunakan alat hasil rakitan warga lokal. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

Bayu mengatakan pengadaan alat pertanian ini bisa dilakukan lewat e-procurement.


Swasembada Cabai, 9 Kota Kalteng Disuplai 198 Ribu Bibit Cabai  

19 Maret 2017

Pekerja memindahkan bibit-bibit cabai yang dijual di sentra pembibitan sayuran di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 6 Januari 2017. Melonjaknya harga sejumlah jenis cabai memicu peningkatan permintaan bibit cabai hingga 100 persen sejak dua pekan terakhir. ANTARA FOTO
Swasembada Cabai, 9 Kota Kalteng Disuplai 198 Ribu Bibit Cabai  

Tute mengatakan proses penyemaian bibit akan dilakukan di tingkat kabupaten dan kota untuk memudahkan pembagian bibit ke warga.


Kementerian Pertanian: Bebaskan 1,7 Hektare Kebun Petani Kelapa Sawit

10 Februari 2017

Seorang pekerja menaikkan panen kelapa sawit di perkebunan  kelapa sawit PT Nusantara 8 di Leuweung Datar,desa Sukasirna,Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Teresia May
Kementerian Pertanian: Bebaskan 1,7 Hektare Kebun Petani Kelapa Sawit

Kementerian Pertanian meminta 1,7 juta hektare perkebunan kelapa sawit petani yang berada di kawasan hutan dibebaskan lahannya.


Kembangkan Lahan 610 Hektar, Kalteng Amankan Bawang Merah

4 Februari 2017

H. Sugianto Sabran dan Habib H. Said Ismail. Pilkada Kalimantan Tengah 2015. Facebook.com
Kembangkan Lahan 610 Hektar, Kalteng Amankan Bawang Merah

Pengembangan ratusan hektar ini membuktikan bahwa kondisi tanah
kalteng yang berpasir cocok untuk ditanami bawang merah.


Mengapa Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Pontianak?

21 Januari 2017

Lahan persawahan. TEMPO/Subekti
Mengapa Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Pontianak?

Pontianak menjadi tuan rumah Rakernas Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi)untuk membantu pemerintah daerah tingkatkan kesejahteraan warga


Karsa, Aplikasi Android untuk Petani Diluncurkan

1 September 2016

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe
Karsa, Aplikasi Android untuk Petani Diluncurkan

Dengan aplikasi ini, petani bisa terhubung satu sama lain, dan mendapat bimbingan soal produk pertaniannya.


Program Toko Tani Kementan Dianggap Gagal  

26 Januari 2016

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe
Program Toko Tani Kementan Dianggap Gagal  

Program Toko Tani tidak berhasil menjaga harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.


Harga Karet Rendah, PTPN XII Beralih Menanam Tebu

13 Januari 2016

Seorang pekerja menyadap getah karet di Jember, Jawa Timur (1/3). Dalam sehari pekerja mampu mengumpulkan 60 kg getah karet yang disetorkan ke PTPN XII dengan harga Rp 2500/kg. TEMPO/Fully Syafi
Harga Karet Rendah, PTPN XII Beralih Menanam Tebu

30 ribu hektare lahan tanaman karet dan kakao di Banyuwangi, Jawa Timur miliknya akan ditanami tebu.


Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

8 November 2015

Foto yang diambil pada 8 Mei 2015 memperlihatkan petani sedang memanen kakao atau cokelat di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan. Sulawesi adalah penghasil kakao terbesar di Asia. REUTERS/Yusuf Ahmad
Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

Untuk ekstensifikasi, perlu ada perluasan lahan untuk menanam kopi dan kakao dengan varietas unggul.


Jokowi Pantau Produktivitas Sawah Pupuk Mikroba  

3 Oktober 2015

Ilustrasi petani. ANTARA/Fikri Yusuf
Jokowi Pantau Produktivitas Sawah Pupuk Mikroba  

Presiden Jokowi hadir di Kelurahan Sonorejo, Sukoharjo, untuk memastikan pengelolaan sawah di daerah itu berhasil meningkatkan produktivitasnya.