TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan menargetkan kenaikan jumlah investor pasar modal syariah hingga 100 persen pada tahun ini. Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah menyelenggarakan festival pasar modal syariah.
Menurut Nicky, jumlah investor saham syariah terus mengalami kenaikan sejak 2012. “Pada 2015, ada kenaikan investor sebesar 76 persen menjadi 4.908 investor dari tahun sebelumnya sebanyak 2.795 investor,” ujarnya di gedung BEI, Rabu, 30 Maret 2016.
Nicky mengatakan saham syariah memiliki pangsa pasar terbesar di pasar saham Indonesia. Jumlahnya mencapai 318 saham atau 61 persen dari total saham di BEI. Nilai transaksinya mencapai 73 persen dari total nilai transaksi saham. Sementara itu, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 51 persen dari nilai total.
Menurut Nicky, saat ini ada sembilan anggota bursa yang memiliki sistem online trading syariah. Online trading tersebut dapat diakses setiap saat dan sudah memiliki cabang di seluruh Indonesia. "Dalam waktu dekat akan tambah dua lagi," kata Nicky. Infrastruktur lainnya, yang disediakan BEI, adalah Bank RDN Syariah.
Untuk mencapai target kenaikan jumlah investor, BEI menyelenggarakan festival pasar modal syariah di main hall Bursa Efek Indonesia. Festival dilaksanakan mulai Rabu, 30 Maret, hingga Sabtu, 2 April 2016.
Nicky menargetkan sebanyak 6.000 orang menghadiri festival tersebut. "Kami berharap, minimal 10 persen dari mereka dapat melakukan transaksi, misalnya reksadana" tuturnya.
Dalam festival, ada 62 booth yang diisi oleh perusahaan sekuritas, manajer investasi, agen penjual reksadana, hingga emiten syariah. Pengunjung dapat memperoleh pengetahuan mengenai pasar modal saham syariah di booth tersebut. Selain itu, ada talk show terkait dengan pasar modal syariah.
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pasar modal, BEI juga menyelenggarakan sekolah pasar modal. Kelas dilaksanakan setiap Selasa sepanjang 2016. "Sekolah ini terbuka untuk umum," tutur Nicky.
VINDRY FLORENTIN