TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital David Sutyanto memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak di teritori positif pada perdagangan hari ini, Rabu, 30 Maret 2016. Support IHSG diperkirakan di 4.850 dan resisten akan menguji di 4.810.
"Adanya indikasi The Fed tidak akan menaikkan tingkat bunganya bulan depan akan mempengaruhi perdagangan hari ini," kata David dalam siaran persnya pada Rabu, 30 Maret 2016.
David mengatakan indikasi tersebut membuat risiko pasar global rendah.
IHSG kemarin bergerak bervariasi dalam rentang terbatas naik-turun 26 poin. Namun IHSG berhasil tutup di teritori positif, menguat tipis 7,671 poin di level 4.781,297. Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang rebound saham sektor konsumsi, seperti PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) dan saham sektor perkebunan.
Koreksi di perdagangan kemarin masih melanda saham sektoral yang interest rate sensitive, menyusul pelemahan lanjutan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di Rp 13.395 atau melemah 0,4 persen.
Penurunan terimbas tren penguatan dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang dunia menyusul spekulasi pasar atas kenaikan lanjutan tingkat bunga fed fund rate (FFR). Harga minyak juga turut melemah, menyusul penguatan dolar Amerika yang berakibat terhadap koreksi atas saham tambang pada perdagangan kemarin.
Dari bursa global, Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,56 persen dan 0,88 persen, tutup di 17.633,11 dan 2.055,01. Indeks Nasdaq menguat 1,7 persen di 4.846,62. Di kawasan Euro, indeks Eurostoxx naik 0,61 persen di 3.004,87. Sedangkan harga minyak mentah tadi malam di Amerika turun 2,3 persen di US$ 38,49 per barel setelah Iran diperkirakan tidak akan menahan produksinya.
VINDRY FLORENTIN