TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 30 Maret 2016) karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global kembali ke garis depan menjelang laporan persediaan minyak Amerika Serikat.
Patokan Amerika, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, kehilangan US$ 1,11 menjadi berakhir di US$ 38,28 per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun US$ 1,13 menjadi menetap di US$ 39,14 per barel di perdagangan London.
Kerugian terjadi menjelang laporan persediaan minyak Amerika pada Rabu, yang dipercaya banyak analis akan menunjukkan penambahan lagi dalam pasokan.
Para analis juga mengutip meningkatnya keraguan tentang kesepakatan potensial produsen-produsen minyak utama untuk membatasi produksi. Pertanyaan-pertanyaan itu ditegaskan oleh kesepakatan pada Selasa antara Arab Saudi dan Kuwait untuk melanjutkan kembali produksi minyak di lapangan lepas pantai Khafji.
Produksi di Khafji, yang menghasilkan lebih dari 300 ribu barel per hari dan dioperasikan secara bersama oleh kedua negara, dihentikan pada Oktober 2014. Riyadh mengutip isu lingkungan untuk penutupan tersebut. Namun, menurut Pejabat Menteri Perminyakan Kuwait Anas al-Saleh, kedua belah pihak berencana meningkatkan produksi “secara bertahap”.
Meski demikian, para analis mempertanyakan bagaimana kesepakatan Khafji selaras dengan janji Arab Saudi dan Kuwait untuk mematuhi perjanjian potensial produsen-produsen utama dalam membatasi produksi. Produsen-produsen utama menetapkan akan melakukan sidang di Qatar pada April.
"Pembekuan boleh jadi diuji oleh Khafji”, kata Tim Evans, analis di Citi Futures. "Tanpa beberapa klarifikasi yang menyatakan bahwa keseluruhan produksi tidak akan meningkat, sekalipun ide pembekuan mungkin tidak bertahan," katanya.
Gary Cunningham, manajer riset pasar di Tradition Energy, mengatakan bahkan jika kesepakatan antara produsen-produsen besar diberlakukan dan dihormati, "Anda masih akan memiliki kelebihan yang cukup."
Harga minyak menguat sedikit menyusul pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang mengisyaratkan pendekatan hati-hati untuk kenaikan suku bunga Amerika lebih lanjut yang menekan dolar. Dolar yang lebih lemah mendukung harga minyak, tapi analis mengatakan dampak itu tidak cukup untuk mengimbangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar minyak. Demikian laporan AFP.
ANTARA