TEMPO.CO, Semarang - PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad Yani Semarang mengucurkan dana pinjaman kemitraan hingga Rp 18 miliar. Dana untuk usaha kecil menengah (UKM) itu diberi kepada 792 UKM di wilayah Semarang dan Jawa Tengah.
“Pinjaman program kemitraan ini dilakukan secara bertahap setiap tiga bulan sekali dalam setahun,” kata General Affair and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Anom Fitranggono, Selasa, 29 Maret 2016.
Anom menjelaskan, pinjaman program kemitraan yang telah disalurkan Angkasa Pura I Ahmad Yani itu dilakukan sejak 1993. “Total sampai dengan 2016 jumlahnya mencapai Rp 18,9 miliar,” kata Anom.
Saat ini, salah satu badan usaha milik negara itu kembali menyalurkan dana pinjaman program kemitraan tahap pertama tahun 2016 senilai Rp 400 juta. Dana itu dibagi ke 10 pelaku usaha kecil dan menengah yang telah lulus seleksi administrasi dan kelayakan usaha.
Menurut Anom, pinjaman program kemitraan itu untuk meningkatkan kemampuan UKM agar tangguh dan mandiri. Dana yang disalurkan akan diputar secara bergulir kepada calon mitra binaan lain yang belum mendapat kesempatan.
“Makanya mitra binaan diwajibkan mengembalikan dana pinjaman tersebut dengan membayar angsuran secara benar dan tepat waktu,” katanya.
Anom berharap mitra binaan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas serta semakin memajukan perekonomian rakyat.
Sebelumnya, Kepala bidang pengembangan UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Sonde Purwoko, menyatakan siap memberi pembinaan dan merancang kaum muda di kampus agar berkiprah di dalam kegiatan UMKM.
Tercatat saat ini terdapat 7,8 juta pelaku industri UMKM. Dari jumlah itu, sebanyak 3,7 juta di antaranya dari sektor nonpertanian.
Pemerintah Jawa Tengah siap memberi pembinaan dan merancang kaum muda di kampus agar program yang dilakukan benar-benar merakyat. “Kami siap membantu mengembangkan sektor usaha UMKM. Konsep keterlibatan mahasiswa yang kami tawarkan tidak lagi top-down, tapi kalian bisa apa dan kemudian apa yang bisa kami bantu,” kata Sonde menjelaskan.
Pemerintah Jawa Tengah telah menganggarkan dana pembinaan UMKM senilai Rp 56 miliar. Anggaran pembinaan itu dalam bentuk langsung dan tak langsung. Sedangkan kebijakan yang baru diluncurkan pada hari Senin mencanangkan kredit super murah, 7 persen tanpa agunan dengan platform Rp 25 juta. “Selain itu, Rp 2 juta untuk wirausaha yang betul-betul baru di kantong kemiskinan, bunga 2 persen setahun,” ujar Sonde.
EDI FAISOL