TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo meminta proyek light rail transit (LRT) bisa selesai sebelum gelaran Asian Games 2018. "Intinya harus selesai pada April hingga Juni 2018, selambat-lambatnya 2018," kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.
Menurut Pramono, pemerintah daerah akan mengambil porsi besar dalam mekanisme pengerjaan proyek tersebut. Di Jakarta diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan di Palembang dipercayakan kepada Gubernur Alex Noerdin.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki atau Ahok memprediksi pengerjaan proyek LRT akan terlambat karena adanya persoalan dalam Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum. Ahok berencana merevisi Perpres itu karena ingin melibatkan badan usaha milik daerah.
"Terlambat karena Perpresnya kesangkut sama Peraturan Pemerintah (PP Nomor 79 Tahun 2015)," ucapnya. Ahok mengatakan upaya revisi sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo.
Menurut Ahok, jika revisi sudah selesai, pengerjaan LRT bisa segera berjalan. Ia menargetkan proyek LRT akan dimulai pada Juni mendatang. Ahok optimistis target yang diberikan pemerintah bisa selesai tepat waktu.
Menurut rencana, pembangunan proyek LRT dilakukan dalam dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer. Tahap pertama akan menyasar jalur Cibubur-Cawang-Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 42,1 kilometer. Sedangkan tahap kedua melewati Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol sepanjang 41,5 kilometer.
ADITYA BUDIMAN