TEMPO.CO, Jakarta - Petani lahan pasir di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta sedang panen raya pepaya jenis California.
Seorang petani, Sukarman, menceritakan awal mula menanam pepaya jenis ini, setahun terakhir. Saat ini, area tanam pepaya California seluas enam hektare. "Mulai Maret ini, petani lahan pasir panen raya," kata Sukarman, Selasa, 29 Maret 2016.
Ia mengatakan harga pepaya California di tingkat petani sangat bagus yakni Rp 3.600 sampai Rp 4.000 per kilogram. Dalam sekali panen, petani mendapat keuntungan Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Panen dilakukan setiap 10 - 20 hari.
"Keuntungan menanam pepaya jenis California tidak kalah dengan komoditas hortikultura lain, seperti cabe, semangka, dan melon. Kami sangat beruntung lahan pasir sangat cocok ditanami berbagai komoditas hortikultura," ia menambahkan.
Pepaya hasil panen tersebut dipasarkan ke Bandung, Jakarta, dan Pasar Buah Induk Gamping Sleman. "Pedagang dari dari berbagai daerah datang ke lahan petani. Jadi, kami tidak kesulitan menjualnya," kata dia.
Ia menyatakan pepaya California yang ia jual dijamin berkualitas baik. Biasanya, petani memetik pepaya saat matang. Pihaknya juga melakukan perawatan secara intensif supaya tidak terserang jamur.
"Sampai saat ini, tanaman pepaya tidak diserang jamur. Kami berupaya tidak ada serangan jamur atau hama lainnya," katanya pula.
Dia menambahkan, saat ini permintaan pepaya tengah bagus. Sayangnya, pasokan masih sangat terbatas. Bahkan, tak jarang ada beberapa permintaan yang tidak bisa dia penuhi.
"Produksi buah ini tidak bisa ditentukan, mengingat pepaya California tidak bisa distok," ujarnya lagi.
Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori mengatakan, sektor pertanian masih mendominasi pembangunan di Kulon Progo.
Karena itu, Komisi II DPRD setempat meminta pemerintah kabupaten memfasilitasi bibit, benih, dan bantuan alat pertanian.
Berkaitan adanya petani lahan pasir yang panen pepaya California, dirinya sangat mengapresiasi petani tersebut.
Menurut dia, petani sangat inovatif dalam mengembangkan pertanian. "Sektor pertanian membutuhkan inovasi, sehingga hasil panen dapat memuaskan," katanya lagi.
ANTARA