TEMPO.CO, Jakarta - Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, yang digelar dalam bisnis forum ASEAN Embassies-Kadin Qatar (QCCI) pada Minggu, 27 Maret 2016, menjadi wadah negara-negara ASEAN memaparkan potensi investasi masing-masing.
Negara-negara ASEAN peserta TEI 2016, selain Indonesia, adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Acara yang dihadiri sekitar 200 pelaku usaha ASEAN dan Qatar itu diawali sambutan Wakil Ketua QCCI, Muhammed Bin Ahmed Bin Towar Al Kuwari dan Ketua ACD 2016 Dubes Singapura Wong Kwok Pun.
Wakil Direktur Indonesia Trade Promotion Centre Dubai, Abu Dhabi, Bagas Haryotejo, mengatakan TEI 2016 merupakan pameran tahunan terbesar di Indonesia.
Bagas menerangkan, TEI tahun lalu dihadiri 1.046 ekshibitor dan dihadiri lebih dari 14 ribu pelaku usaha dari mancanegara. Selain promosi TEI, ia menyampaikan potensi usaha dan investasi di bidang hilirisasi produk agribisnis dan pertambangan.
Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, menyebutkan seminar tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Dubes ASEAN ketika diketuai Indonesia dengan QCCI pada 13 Desember lalu.
Dalam pertemuan one-on-one meeting, Dubes Sidehabi menyampaikan berbagai langkah kongkret dan strategi yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan Indonesia tujuan usaha dan investasi yang menarik bagi investor dalam dan luar negeri, antara lain melalui online system dan one stop service. Bagi investor dengan kriteria tertentu, Indonesia akan mempercepat pengeluaran izin usaha, maksimal tiga jam, khususnya yang berlokasi di kawasan industri.
Berdasarkan pengamatan dan tanggapan peserta, pada umumnya pelaku usaha dan investor Qatar memandang ASEAN, khususnya Indonesia, sebagai negara tujuan usaha dan investasi. Hal tersebut tercermin dengan meningkatkan realisasi investasi Qatar di Indonesia.
Dubes Sidehabi mengutarakan komitmen investasi Qatar ke Indonesia dan menunjukkan kecenderungan meningkat sejak kunjungan Presiden Joko Widodo pada September 2015. Guna meningkatkan arus investasi asing, pemerintahan Jokowi-JK mengeluarkan paket-paket kebijakan investasi untuk memangkas birokrasi.
ANTARA