TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyetujui keinginan PT Pertamina (Persero) untuk membeli sebagian saham di Blok Masela, Maluku Tenggara Barat, Maluku. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Kementerian Energi Gusti Nyoman Wiratmaja menargetkan, pembelian bisa dilakukan sebelum kontrak pengelolaan Blok Masela berakhir.
"Mekanismenya sedang dibahas. Kami harapkan sebelum 2028," ujar Wiratmaja di kantor Kementerian Energi, Kamis, 24 Maret 2016.
Upaya pemerintah ini berawal dari pertemuan Pertamina dengan Inpex Corporation yang difasilitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi pada pekan lalu. Pertamina menyampaikan minatnya untuk mengambil bagian dalam Blok Masela.
Sebagai jawaban, Inpex mengusulkan kedua pihak mengirim perwakilan untuk membahas kemungkinan pembelian saham. Amien menuturkan Inpex juga menginginkan kerja sama pemasaran gas domestik dengan Pertamina.
"Pertamina adalah pihak potensial untuk menangani pasar gas domestik," kata Amien.
Sayangnya pada pertemuan tersebut para pihak belum membahas besaran saham yang bisa dibeli Pertamina. Namun sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menginginkan perusahaannya dapat memiliki 25 persen saham. Pendanaan, kata Dwi, bisa didapat melalui pinjaman hingga 60 persen dari total biaya.
Dwi mengatakan siap mendukung apapun keputusan pemerintah, termasuk kesempatan Pertamina membeli saham Blok Masela. "Nanti kami akan bicarakan dengan pihak-pihak yang terlibat," ujarnya.
ROBBY IRFANY