TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan cadangan strategis bahan bakar minyak akan dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Cadangan tersebut akan disimpan dan hanya bisa dipakai dalam keadaan darurat, tidak untuk kegiatan ekonomi.
"Cadangan kita nol saat ini. Melalui APBNP, akan dialokasikan betapa pun kecilnya. Budget line akan dibuka sekaligus memupuk dana ketahanan energi yang sebagian akan digunakan untuk membangun cadangan strategis," ucap Sudirman di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Maret 2016.
Menurut Sudirman, pemupukan cadangan strategis selama 15 hari akan memakan waktu dua-tiga tahun. Dana yang dibutuhkan untuk memupuk cadangan strategis selama 15 hari itu mencapai Rp 23 triliun.
Baca Juga: Usulannya Ditolak Jokowi, Sudirman Said Pastikan Tidak Mundur
"Tahun keempat dan kelima diharapkan sudah bisa mencapai 30 hari. Pertamina pun kami imbau menaikkan cadangan, sehingga cadangan kita semakin kuat," tuturnya.
Saat ini, menurut Sudirman, pemerintah tengah berdialog dengan para produsen. "Sambil berdialog, pemerintah akan membangun tangki-tangki cadangan strategis," ujarnya. "Kami punya tangki untuk menyimpan cadangan strategis selama sepuluh hari. Sambil tunggu tangki, kalau uangnya ada, kita beli (cadangan itu). Kalau cadangan yang dibeli lebih dari sepuluh hari, kami akan simpan di tempat di mana kita beli. Makanya perlu ada negosiasi," kata Sudirman.
ANGELINA ANJAR SAWITRI