TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengaku pernah ditakut-takuti sejumlah pihak bahwa pengembang Blok Masela, Inpex, bakal kabur saat diminta membangun kilang di darat atau dengan sistem onshore. "Pernah ada yang menakut-nakuti," tuturnya di Hotel Kempinski, Kamis, 24 Maret 2016.
Rizal tidak membeberkan siapa yang menakut-nakutinya bahwa Inpex akan kabur. Justru dia menegaskan bahwa Inpex tak akan lepas dari tanggung jawab membangun kilang Blok Masela di darat. "Sudah mendapatkan tambang emas buat 70 tahun, masak mau kabur?" tuturnya.
Menurut dia, Inpex juga telah mengeluarkan banyak uang untuk investasi di Blok Masela. Secara ekonomi, mereka akan merugi jika melepaskan proyek tersebut. Rizal pun berkelakar akan ada banyak yang antre jika Inpex kabur.
"Kalau ada yang mau kabur, wih, yang antre banyak banget," kata dia sembari berlalu meninggalkan Hotel Kempinski. Pria yang kerap dikenal karena istilah “kepret” itu juga tak menjawab ketika ditanya soal kemungkinan pembangunan Blok Masela molor dari target pada 2024.
Inpex perlu melakukan kajian pengembangan lapangan (PoD) ulang sebelum akhirnya diputuskan pemerintah. Rencananya, pada 2018, pemerintah bakal memutuskan Final Investment Decision (FID). Rizal bergeming ketika ditanya soal solusi apa yang ditawarkan pemerintah ketika pembangunan Blok Masela nanti molor dari jadwal semestinya.
Sebelumnya, Rizal mengatakan pihaknya senang Presiden Joko Widodo memutuskan penerapan sistem onshore. Menurut dia, proyek Blok Masela akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Rizal membandingkan proyek yang menggunakan metode onshore dengan offshore atau pembangunan di atas laut. Jika kilang Blok Masela dibangun offshore, negara hanya mendapatkan US$ 2,5 miliar per tahun. Sedangkan, jika negara menggunakan sistem onshore, nilai pendapatan diperkirakan mencapai US$ 6,5 miliar.
Dampak itu akan membuat Balikpapan sebagai kota di era baru. Dia memperkirakan area 30 kilometer sekeliling kilang akan terkena dampak manfaatnya. Pabrik-pabrik dan industri baru akan tumbuh.
AVIT HIDAYAT