TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata beserta operator golf Indonesia menyambangi Seoul dan Busan, Korea Selatan selama empat hari, 21-23 Maret 2016, untuk mempromosikan potensi wisata golf Indonesia.
Di Negeri Ginseng itu, sejumlah operator golf lokal diundang dalam pertemuan bisnis berupa tabletop meeting. Dari sana diharapkan akan terjadi transaksi bisnis yang dapat meningkatkan kunjungan masyarakat Korea ke Indonesia untuk bermain golf. Bahkan pakar golf turut diajak untuk memberi pengetahuan yang lebih luas tentang potensi golf Indonesia.
Dalam acara Sales Mission Golf Korea 2016 yang diadakan di Four Seasons Hotel Seoul dan dihadiri kalangan media dan tour operator, Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea, John A. Prasetio, mengatakan pengalaman bermain golf di Indonesia akan sangat mengesankan.
"Seeing is believing,” ucap Duta Besar John A. Prasetio, seperti disampaikan dalam rilis Kedutaan Besar Indonesia di Seoul yang diterima Tempo, 23 Maret 2016.
Dubes John A. Presetio merupakan pencinta golf sejati dan telah merasakan bermain golf di beberapa lapangan golf di Korea dan negara-negara lain.
Lapangan golf Indonesia memiliki keunggulan dalam beberapa hal. Salah satunya keindahan pemandangan alam di sekitarnya. Mulai laut, gunung berapi, hingga hutan hujan tropis. Di samping itu, caddy Indonesia pun terampil. Belum lagi lapangannya dapat dipakai sepanjang tahun karena faktor iklim.
Faktor penarik lainnya adalah harga paket bermain golf di Indonesia yang lebih murah daripada di Korea. Direktur Pemasaran PT Visi Prima Golf Merry Kwan mengatakan paket bermain golf lima hari empat malam di Indonesia hanya sekitar US$ 550 atau Rp 7,2 juta. Itu pun sudah termasuk akomodasi, transportasi, green fee, caddy fee, dan fasilitas lainnya.
Kementerian Pariwisata yang diwakili Jordi Paliama mengatakan, sebelum kegiatan di Seoul dan Busan ini, kegiatan serupa sudah lebih dulu digelar di Cina dan Jepang. Peluang Indonesia menarik pegolf ketiga negara ini terbuka karena biaya bermain golf di Korea dan Jepang mahal.
Korea juga menjadi target pasar kunci bagi Indonesia karena, berdasarkan riset, diperkirakan sekitar 3,5 juta per tahun orang Korea berwisata golf ke luar negeri dengan tingkat pengeluaran antara US$ 3.000-5.000 setiap perjalanannya per orang.
Menurut catatan Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Seoul, Fuad Adriansyah, sebanyak 4,19 persen alasan berkunjung wisman Korea adalah untuk olahraga, termasuk di dalamnya wisata golf. Perlu diketahui, golf merupakan 1 dari 7 wisata minat khusus yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata.
Tahun ini Indonesia menargetkan 400 ribu kunjungan wisatawan dari Korea. Secara keseluruhan, target kunjungan wisman tahun ini adalah 12 juta. Tahun lalu Indonesia berhasil menarik 10,4 juta kunjungan wisman.
MARIA RITA