TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak ke Hainan, Cina, pada Selasa, 22 Maret 2016. Berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa siang, Kalla akan melakukan kunjungan kerja untuk menghadiri pertemuan Boao Forum for Asia Annual Conference, yang akan digelar pada Kamis, 24 Maret 2016.
Juru bicara Wakil Presiden, Husein Abdullah, mengatakan Kalla akan memberikan keynote speech pada sesi Opening Plenary Boao Forum for Asia (BFA) 2016, Kamis mendatang, pada pukul 10.00-12.00 bersama para pemimpin dunia lain.
"Opening Plenary BFA akan dibuka Chairman BFA Yasuo Fukuda, diikuti keynote speech Perdana Menteri Cina Li Keqiang," kata Husein, Selasa, 22 Maret 2016.
Selama kunjungan selama tiga hari di Negeri Tirai Bambu, Kalla diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri Cina, Wakil Perdana Menteri Rusia, Wakil Perdana Menteri Korea Selatan, serta sejumlah pengusaha Cina. "Pada kesempatan ini, Wapres akan berbicara untuk membawa kepentingan Indonesia," tuturnya.
BFA adalah forum yang berdiri sejak 2001 dan ditujukan bagi negara-negara Asia serta negara berkembang lain. Tujuan forum ini adalah membahas berbagai masalah perekonomian di kawasan atas dasar prinsip pembangunan bersama yang saling menguntungkan. BFA mempromosikan dan mempererat pertukaran ekonomi serta koordinasi dan kerja sama di antara negara-negara Asia dan dunia.
"Melalui jaringan politik, bisnis, dan akademis, BFA diharapkan dapat menjadi forum kerja sama ekonomi yang terus berkembang bagi para anggotanya," ucap Husein.
BFA diinisiasi mantan Presiden Filipina Fidel V. Ramos, mantan Perdana Menteri Australia Bob Hawke, dan mantan Perdana Menteri Jepang Morihiro Hosokawa, serta resmi diluncurkan oleh 28 negara di Kawasan Asia-Pasifik pada Februari 2001 di Boao, Provinsi Hainan, Cina. BFA Annual Conference kali ini menghadirkan lebih dari 2.000 peserta, yang terdiri atas kepala negara/pemerintahan, CEO, ahli ekonomi, dan akademikus. Forum ini diklaim sebagai Davos-nya Asia.
Untuk tahun ini, BFA digelar pada 22-25 Maret 2016 di Boao, Hainan, dengan mengusung tema “Asia’s New Future: New Dynamics, New Visions”. Forum ini akan membahas berbagai topik, seperti reformasi keuangan dan ekonomi, perdagangan dan investasi, industri yang terkait dengan keamanan regional, serta isu sosial budaya. Sedangkan isu-isu prioritas yang akan dibahas di antaranya G-20, AIIB, One Belt One Road Initiative, perubahan iklim, kewirausahaan, tata kelola finansial, dan perekonomian global.
AMIRULLAH