TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyelesaikan pembangunan 15 pelabuhan di seluruh provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelabuhan tersebut dibangun guna menunjang keterhubungan masyarakat antarpulau di NTT dan menciptakan akses yang lebih mudah untuk melakukan perdagangan.
J.A. Barata, Kepala Biro dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengungkapkan keberadaan 15 pelabuhan ini dapat menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat serta menekan disparitas harga antardaerah.
“Dengan selesainya pembangunan 15 pelabuhan di Provinsi NTT, pemerintah pusat maupun daerah dapat mengembangkan moda transportasi laut baik angkutan penumpang maupun angkutan barang,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (21 Maret 2016).
Ke-15 pelabuhan tersebut a.l. Pelabuhan Kandidi Reo, Pelabuhan Potta, Pelabuhan Atapupu, Pelabuhan Larantuka, Pelabuhan Papele, Pelabuhan Lamakera, Pelabuhan Waiwerang, Pelabuhan Terong, Pelabuhan Komodo, Pelabuhan Wuring, Pelabuhan Palue, Pelabuhan Ba’a, Pelabuhan Naikliu, Pelabuhan Maurole, dan Pelabuhan Kolbano.
Lebih lanjut, pembangunan pelabuhan-pelabuhan di Provinsi NTT ini merupakan salah satu wujud komitmen Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk membangun konektivitas di seluruh Indonesia seperti yang diharapkan Presiden.
Tidak hanya NTT, Kemenhub juga telah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Baubau yang terletak di Kota Bau-bau provinsi Sulawesi Tenggara.
Dia mengungkapkan pembangunan Pelabuhan Bau-bau dilaksanakan mulai 2008 sampai 2015 dengan total investasi senilai Rp268 miliar yang berasal dari anggaran Kementerian Perhubungan.
“Pembangunan pelabuhan ini memberikan manfaat salah satunya adalah sebagai prasarana kapal perintis di Kabupaten Buton yang menghubungkan dengan daerah sekitar.”