TEMPO.CO, Prabumulih - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said meresmikan proyek sambungan gas untuk 32 ribu rumah tangga langsung. "Kota ini akan jadi kota percontohan gas," ujar Sudirman di Taman Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin, 21 Maret 2016.
Sudirman mengatakan akan merogoh Rp 500 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 agar masyarakat Prabumulih mendapat akses gas langsung. Menurut dia, selain tak perlu mengganti tabung gas, warga dapat menghemat uangnya.
"Bisa hemat 50 persen. Sebulan warga hanya menghabiskan Rp 100 ribu dari (biasanya) dua tabung 12 kilogram Rp 320 ribu," katanya. Program yang diteken sejak Februari lalu ini merupakan lanjutan program sejak 2013.
Dia mengkalkulasi dengan tambahan 32 ribu pelanggan ini diharapkan 94 persen dari sekitar satu juta warga Prabumulih akan memperoleh akses jaringan gas. Sedangkan sisanya akan tetap mendapat pasokan gas elpiji konvensional.
Selain itu, Sudirman sudah meresmikan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas di kota penghasil gas tersebut. "Tapi kami tak bisa langsung membuat jaringan di Sumatera Selatan, karena keterbatasan anggaran," katanya.
Untuk proyek jaringan gas ini, Sudirman secara khusus menugaskan PT Pertagas untuk memasok gasnya. Selain itu, PT Waskita Karya dan PT Rekayasa Industri ditugaskan mengerjakan pembangunannya.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin berharap, keberhasilan Prabumulih akan menular di seluruh wilayah Sumatera Selatan. "Sumatera Selatan sangat melimpah gas, kalau perlu patung selamat datang kota ini ditambahi selang gas sebagai simbolnya," kata Alex, yang mendampingi Sudirman.
ANDI IBNU