TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, perusahaan perakitan pesawat asal Cina yakni Commercial Aircraft Corporation of China Ltd. (Ccomac) berminat mendirikan fasilitas MRO (Maintanance, Repair, and Overhoul) di kawasan Aerocity Bandara Kertajati, Majalengka.
"Tadinya direncanakan basisnya ada di Singapura atau Australia, tapi melihat potensi untuk wilayah Asia Tenggara dan Asia, maka investasi MRO ini akan diarahkan ke Jawa Barat, khususnya di Kertajati," kata dia selepas bertemu dengan perwakilan Comac di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 18 Maret 2016.
Iwa mengatakan, Comac menginginkan bisa secepatnya membangun fasilitas MRO tersebut karena berharap bisa beroperasi bersamaan dengan pengoperasian bandara pada 2017 nanti. “Mereka sangat serius, tinggal bagaimana kita saja. Kalau di sini oke, dia tidak akan mengambil opsi di Singapura atau Australia, tapi akan mengambil opsi di Kertajati,” kata dia.
Menurut Iwa, kepastian yang ditunggu Comac tinggal soal ketersediaan lahan dalam tata ruang Aerocity Kertajati. “Kami akan coba menampung dan dilihat juga masterplan (Aeorcity), sedang dibahas secara teknis dan juga bussiness to bussiness dengan PT BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat),” kata dia.
Saat ini misalnya, pada rancangan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Aeorcity Bandara Kertajati, kawasan yang disediakan untuk “aerospace-park” hanya 13 hektare. Aerospace-park itu misalnya baru mencantumkan fasilitas pabrik pesawat R80 milik PT Regio Aviasi Industri. “Yang tersedia baru 13 hektare, Comac minta 43 hektare untuk tahap pertama,” kata Iwa.
Menurut Iwa, Comac berniat membangun fasilitas MRO dengan kapasitas menampung 200 pesawat. “Tahap pertama dia butuh sekitar 43 hektare, dan investasinya cukup besar. Kemungkinan bisa triliunan (rupiah). Saat ini ktia arahkan ujntuk diskusi lebih detil dengan pihak PT BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat),” kata dia.
Iwa mengatakan, slot lahan untuk investasi fasilitas MRO Comac itu akan dijajaki kemungkinannya untuk dimasukkan dalam RDTR Aerocity Bandara Kertajati yang saat ini masih dalam pembahasan. “Pembahasan RDTR itu sedang dalam pembahasan di Bappeda. Supaya proses IMB (Izin Mendirikan Bangunan) mudah, RDTR harus selesai dulu. RDTR Kabupaten Majalengka ini di dalamnya ada RDTR Aerocity,” kata dia.
Aerocity Kertajati juga tengah menjadi bahasan bersama Kementerian Perhubungan sebagai imbas rencana pemerintah mendanati pembangunan sisi darat Bandara Kertajati dengan APBN. PT BIJB rencanya di plot untuk mengembangkan kawasan Aerocity Bandara Kertajati. “Skema ini sedang dibahas di Kementerian Perhubungan,” kata Iwa.
Iwa mengatakan, kawasan Aeorcity dalam pengelolaan PT BIJB direncanakan luasnya mencapai 5.200 hektare dari total luas kawasan itu yang diproyeksikan menembus 32 ribu hektare. “Di dalam bandara dan sekitar bandara itu nanti ada kawasan industri, ada apartemen, ada hotel dan restoran, semua terintegrasi. Diharapkan PT BIJB ikukt sebagai salah satu pemegang saham utnuk menangani Aerocity, karena tidak mungkin pengembangannya hanya oleh BIJB karena itu akan sangat kapital intensif,” kata dia.
Selepas bertemu dengan Sekretaris Daerah Jawa Barat, rombongan perwakilan Comac menolak berkomentar pada wartawan. Salah satu anggota rombongan beralasan, masih terlalu dini membicarakan soal itu.
Sebelumnya Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengungkapkan, perusahaanya saat ini tengah menunggu tuntasnya studi kelayakan yang dijadwalakn tuntas April 2016 ini. FS yang tengah disusun konsultan itu berisi kajian kemungkinan rencana bisnis PT BIJB di kawasan Aerocity Bandara Kertajati.
“Kita sudah mengidentifikasi bisnis-bisnis apa saja yang prospektif berikut studi kelayakannya. Nanti April kita sudah bisa mendefinisikan digarap seperti apa Aerocity ini,” kata dia lewat sambungan telpon, 10 Maret 2016.
Comac merupakan perusahaan produsen pesawat komersial milik Cina yang baru berdiri tahun 2008 lalu. Comac saat ini tengah menuntaskan pengembangan dua pesawat yang digadang-gadang akan bersaing dengan pesawat produksi Boeing dan Airbuss. Dalam situs perusahaan itu, Comac tengah merampungkan pengembangan dua pesawat jet komersialnya yakni Comac C919 dan ARJ21.
AHMAD FIKRI