TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik akan segera melaksanakan Sensus Ekonomi 2016 pada 1-31 Mei 2016. Kepala BPS Suryamin mengatakan sensus ekonomi ini akan mendata seluruh sektor usaha di luar sektor pertanian.
"Cakupan sensus ekonomi akan meliputi 16 sektor lapangan usaha," kata Suryamin saat konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Maret 2016. Ia melanjutkan, tak masuknya sektor pertanian karena sensus sektor pertanian dilakukan tersendiri tiap 10 tahun, pada tahun-tahun berakhiran angka tiga.
Suryamin menuturkan, selama 10 tahun sejak sensus ekonomi dilakukan, yaitu 2006, dipastikan ada struktur ekonomi yang berubah. Dengan adanya sensus ini, struktur ekonomi baru akan tergambar. "Dulu tidak ada Go-Jek, Bukalapak.com, yang Internet gitu."
Selain itu, tujuan dilakukan sensus ini adalah mengetahui peta jumlah usaha dari seluruh lapangan usaha di Indonesia. Kemudian mendapat total populasi usaha untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada awal 2017.
Jumlah anggaran untuk kegiatan sensus ekonomi yang melibatkan 340 ribu mitra di lapangan ini adalah Rp 2,4 triliun. Suryamin mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen dana itu digunakan untuk upah pendata, pengawas, pengelola, dan instruktur.
Suryamin memprediksi jumlah pelaku usaha di Indonesia akan meningkat dibanding pada periode sebelumnya. "Dulu, 22,7 juta (pelaku usaha), sekarang kami prediksi lebih dari itu," ucapnya.
DIKO OKTARA