TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 650 juta orang atau satu dari sepuluh penduduk dunia tidak memiliki akses ke air bersih, membuat mereka berisiko terkena penyakit infeksi dan kematian dini.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan air kotor dan sanitasi buruk dapat menyebabkan penyakit diare parah pada anak-anak, menewaskan 900 balita setiap hari di seluruh dunia atau satu anak setiap dua menit.
Di antara bayi yang baru lahir, ujar Organisasi Kesehatan Dunia, infeksi karena kurangnya air bersih dan lingkungan yang tidak bersih menyebabkan satu kematian setiap menit di suatu tempat di dunia.
PBB menyatakan akses ke air minum yang aman dan sanitasi memadai sangat penting untuk kesehatan manusia.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, WHO memperkirakan setiap 1 dolar Amerika Serikat yang diinvestasikan untuk meningkatkan pasokan air dan layanan sanitasi membawa keuntungan 4-12 dolar Amerika, bergantung pada jenis intervensinya.
Pada peringatan Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2016, PBB berfokus pada air dan lapangan kerja. Selain itu, PBB menyoroti bagaimana air bisa menciptakan bayaran dan pekerjaan layak serta berkontribusi pada ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
ANTARA