TEMPO.CO, Jakarta - Produksi gula nasional tahun ini diperkirakan bakal turun hingga 10% akibat faktor iklim kekeringan yang terjadi akhir tahun lalu hingga musim penghujan awal 2016.
Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Agus Pakpahan mengatakan, industri gula memperkirakan akan ada penurunan produksi tahun ini menjadi 2,3 juta ton gula kristal putih (GKP) dari produksi tahun lalu yang mencapai 2,5 juta ton.
"Ke depan memang gula ini tidak bisa menjadi satu-satunya produk yang dihasilkan sehingga perlu ada hilirisasi dan ini perlu campur tangan pemerintah agar industri gula tidak mati," katanya di sela-sela Pameran Sugartech Indonesia, Rabu (16 Maret 2016).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil juga mengakui bakal ada penurunan produksi tebu tahun ini paling parah turun sampai 20%.
"Akhir 2015 terjadi kemarau panjang, sehingga pertumbuhan vegetatif tebu jadi tidak bagus karena butuh air saat pemupukan. Pada awal tahun ini kalau ternyata iklim basah berkepanjangan akan membuat tebu tidak bisa masak dengan sempurna," jelasnya.
Akibatnya, lanjut Arum, tingkat rendemen pun bisa turun dan produksi tebu tidak bisa optimal.