Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal di Priok Akan Dialihkan ke Pelabuhan Banten  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Pekerja beristirahat dengan latar aktivitas bongkar muat peti kemas di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO
Pekerja beristirahat dengan latar aktivitas bongkar muat peti kemas di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COJakarta - Presiden Joko Widodo berkeinginan dwelling time dipangkas menjadi dua hingga tiga hari. Kementerian Koordinator Kemaritiman mengklaim dwelling time sudah menyentuh angka tiga. “Per hari ini (14 Maret 2016) 3,64 hari. Ini sudah bagus dari target awal 4,7, tapi kami upayakan sesuai dengan perintah Presiden turun hingga 3 sampai 2 hari,” ujar Agung Kuswandono, Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa, Kementerian Koordinator Kemaritiman saat ditemui di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Senin, 14 Maret 2016.

Untuk mencapai target tersebut, Agung mengatakan instansinya berencana mengurai kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok dengan mengalihkan kapal ke pelabuhan lain. Dia menyebut bakal mengkaji potensi pelabuhan di Banten untuk menekan dwelling time. “Untuk mengurangi dwelling time kami perlu menengok pelabuhan lain di sekitar Tanjung Priok,” ujar Agung.

Agung, yang juga Ketua Satuan Tugas Dwelling Time, menuturkan pelabuhan di Banten bisa digunakan untuk sandar kapal, terutama bagi kapal yang tujuannya ke sana. Sehingga tak perlu lewat Jakarta lagi. Dengan begitu, kepadatan lalu lintas di Jakarta juga bisa ditekan. “Kalau dari Priok ke Banten lagi kan macet. Selama ini ada tiga pelabuhan yang bisa disiapkan untuk menampung kontainer yang selama ini digunakan hanya untuk barang-barang curah,” kata Agung.

Ada tiga pelabuhan di Banten yang akan dikaji potensinya, yakni Pelabuhan Cigading, Merak Mas, dan Ciwandan. Agung berharap ketiga pelabuhan tersebut dapat menampung kapal-kapal besar. Dia juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pelindo untuk mengkaji rencana tersebut.

Untuk jangka pendek, Agung mengatakan akan mengecek kembali segala aturan yang prosesnya masih membutuhkan waktu lama. Meski sudah ada paket deregulasi, dia mengaku akan meninjau lagi apa saja aturan yang masih bisa direvisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pihaknya mendorong inaportnet segera terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW) sehingga segala perizinan dapat terpadu dalam satu portal. Selain itu, Agung menuturkan, pemberlakuan tarif progresif penimbunan sebesar 900 persen dari tarif dasar dinilai mampu menekan waktu tunggu barang di pelabuhan. “Malah tadinya kan Pak Menkomaritim maunya Rp 5 juta. Hehe. Pelabuhan kan bukan gudang tempat nyimpen barang,” katanya.

Strategi lain untuk memangkas dwelling time adalah dengan menggunakan kereta api yang mengangkut kontainer langsung dari Tanjung Priok menuju Cikarang Dry Port di timur Bekasi. Dengan begitu, proses pemeriksaan bisa dialihkan ke Cikarang. Agung mengatakan jalur kereta sudah 95 persen selesai dan diharapkan dapat beroperasi pada akhir Maret ini. “Seharusnya bisa segera beroperasi karena hanya tinggal administrasi saja, dengan begitu Maret bisa dijalankan,” ucapnya. Adanya jalur kereta api ini diharapkan dwelling time bisa menjadi dua hari.

DEVY ERNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengusaha Truk Keluhkan Dwelling Time Priok Lebih dari 4 Hari

29 Januari 2018

Tarif Progresif Berhasil Kurangi Dwelling Time
Pengusaha Truk Keluhkan Dwelling Time Priok Lebih dari 4 Hari

Longgarnya pengawasan dari instansi terkait ditengarai menjadi penyebab melambungnya rerata masa inap barang dan peti kemas atau dwelling time.


Pelindo Catat Bongkar Muat di Tanjung Perak Naik 31 Persen

18 Juli 2017

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, 28 Juni 2017. Meski aktivitas bongkar muat telah beroperasi setelah sempat libur pada hari H Lebaran, namun belum sepenuhnya ramai seperti hari biasa dan diprediksi bakal kembali normal mulai Senin (3/7) mendatang. ANTARA FOTO
Pelindo Catat Bongkar Muat di Tanjung Perak Naik 31 Persen

PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak mencatat kenaikan bongkar
muat petikemas sebesar 31 persen.


Menko Darmin: Dwelling Time 1,9 Hari Ditargetkan Tahun Ini

26 Juni 2017

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar open house pada hari kedua Lebaran di kediamannya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, 26 Juni 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Menko Darmin: Dwelling Time 1,9 Hari Ditargetkan Tahun Ini

Menko Perekonomian Darmin Nasution berjanji dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok akan jadi 1,9 hari saja pada tahun ini.


Ketua ALI Tak Ingin Data Dwelling Time Keliru, Ini Tindakannya

30 Maret 2017

Deretan truk pengangkut peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Ketua ALI Tak Ingin Data Dwelling Time Keliru, Ini Tindakannya

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)menghimbau Pemerintah dan instansi terkait agar tidak menggunakan data waktu tunggu petikemas


3 Menteri Ini Cek Data Izin Ekspor-Impor Online di INSW  

6 Februari 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengunjungi Kantor Portal Indonesia National Single Window di Jalan Pramuka Raya, Jakarta, 6 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
3 Menteri Ini Cek Data Izin Ekspor-Impor Online di INSW  

Per siang ini, berdasarkan data INSW dari pelabuhan-pelabuhan utama di seluruh Indonesia, izin impor telah mencapai 678 dokumen.


Begini Trik Polisi Awasi Dwelling Time di Pelabuhan Makassar

19 November 2016

Sejumlah penumpang tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, 22 Juli 2015. Arus balik penumpang pada Idul Fitri 1436 Hijiah, di Pelabuhan tersebut mencapai  puncaknya pada hari Rabu, atau pada  H+5 lebaran. TEMPO/Hariandi Hafid
Begini Trik Polisi Awasi Dwelling Time di Pelabuhan Makassar

Ini untuk mempercepat proses pengeluaran barang dari pelabuhan.


Dwelling Time di Pelabuhan Makassar Diklaim Tercepat  

19 November 2016

Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung (kedua kiri) bersama Wakil presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) saat kunjungan kerja pembangunan Tol Laut di pelabuhan Peti kemas Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Januari 2016. Dalam kunjungan tersebut Jusuf Kalla juga Meninjau langsung proses ekspor sejumlah komoditas yang akan dikirim ke sejumlah negara di Asia. TEMPO/Iqbal Lubis
Dwelling Time di Pelabuhan Makassar Diklaim Tercepat  

Pemangkasan waktu tunggu mulai menurun sejak Agustus lalu.


Menteri Asman Minta Layanan Publik Buka Sabtu-Ahad

18 November 2016

Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Asman Abnur. TEMPO/Subekti
Menteri Asman Minta Layanan Publik Buka Sabtu-Ahad

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur berencana membuat aturan PNS tak boleh libur Sabtu dan Minggu.


Ini Penyebab Dwelling Time Lama di Pelabuhan Makassar

27 Oktober 2016

Sejumlah buruh angkut barang berebutan untuk naik ke kapal yang sandar di dermaga Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, 2 Juli 2016. Pada Musim mudik lebaran pendapatan para buruh angkut barang penumpang meningkat dari hari biasanya. TEMPO/Fahmi Ali
Ini Penyebab Dwelling Time Lama di Pelabuhan Makassar

Pengurangan jumlah buruh diduga sengaja dilakukan pihak perusahaan penyedia buruh untuk meraup keuntungan.


Menteri Luhut: Dry Port Solusi Tekan Dwelling Time  

21 Oktober 2016

Menko Maritim dan Sumber Daya selaku Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan bergegas usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian ESDM, Jakarta, 16 Agustus 2016. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Menteri Luhut: Dry Port Solusi Tekan Dwelling Time  

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dry port sebagai solusi efektif untuk menekan dwelling time.