TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pemerintah daerah akan menambah dua bandar udara lagi. Soekarwo memilih Malang selatan dan Pulau Kangean, Madura, sebagai lokasinya. "Studinya sudah selesai, dananya dari pemerintah pusat dan APBD Provinsi Jawa Timur," ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 12 Maret 2016.
Di Malang selatan, bandara bakal dibangun di Purboyo, Kecamatan Bantur. Lahan di wilayah Purboyo milik TNI Angkatan Laut. "Kepala Staf TNI Angkatan Laut sudah setuju wilayah tersebut dikembangkan," katanya.
Menurut Soekarwo, Bandara Purboyo dibangun untuk mengintegrasikan moda transportasi di jalan lintas selatan Jawa Timur. Proyek jalan lintas selatan diperkirakan selesai pada 2019. "Bandara ini rencananya juga selesai dibangun pada 2019," ujarnya.
Purboyo akan digunakan sebagai bandara internasional. Sebab, Bandara Abdulrachman Saleh tidak bisa digunakan untuk penerbangan malam karena selalu mengembun pada sore harinya akibat penguapan pada tanahnya. "Mungkin yang Abdulrachman Saleh untuk domestik, Purboyo yang internasional," katanya.
Untuk bandara di Pulau Kangean, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Muhammad Fatah Yasin menuturkan lokasinya berada Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa. "Ini usulan Pak Gubernur Soekarwo," tuturnya.
Menurut dia, penetapan lokasi bandara sudah melalui feasibility study serta telah disetujui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Udara Kementerian Perhubungan. "Bandara ini untuk memudahkan konektivitas antardaerah di Madura," ujarnya.
Sebelumnya gagasan membangun bandara di Jawa Timur selatan sempat dilontarkan Bupati Trenggalek Emil Dardak. Dia berharap wilayah eks Karesidenan Kediri, yang meliputi Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Nganjuk, Tulungagung, serta Trenggalek punya bandara sendiri. Namun ide itu terhambat aturan bahwa wilayah udara eks Karesidenan Kediri dan Madiun menjadi tempat latihan pesawat tempur Pangkalan Udara Iswahyudi, Magetan.
EDWIN FAJERIAL