TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pembayaran atau payment gateway di Indonesia masih menjadi tantangan bagi e-commerce. Setidaknya, itulah yang dirasakan Lazada, salah satu market place terbesar di negeri ini.
Chief Executive Officer Lazada Indonesia Magnus Ekbom menyatakan, saat Lazada masuk Indonesia empat tahun lalu, 80 persen penduduk belum memiliki rekening bank. Selain itu, hanya 5 persen warga yang memiliki kartu kredit. "Sekarang pun angkanya belum banyak berubah," ujar Ekbom di kantornya di Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
Hal itu, menurut Ekbom, membuat banyak konsumen Lazada memilih pembayaran tunai melalui kurir saat pengiriman (cash on delivery/COD). Bagaimanapun, Ekbom menyatakan telah ada perubahan positif pada bidang infrastruktur pendukung transportasi maupun teknologi. Hal itu membuat proses pengiriman barang kepada pelanggan menjadi lebih cepat.
Pria asal Swedia ini mencontohkan, saat pertama buka di Indonesia 15 Maret 2012, pengiriman barang dari satu daerah ke daerah lain di DKI Jakarta bisa makan waktu 3-4 hari. Kini, pengiriman dalam kota bisa dipercepat hingga sehari saja. "Begitu pun di daerah lain, ada kemajuan," tuturnya.
Kini, Ekbom menyatakan, untuk merayakan ulang tahunnya yang keempat pada bisnis e-commerce Indonesia, Lazada menggelar kegiatan bertajuk jeLazada roadshow ke empat kota, yakni Surabaya, Bandung, Medan, dan Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat di Indonesia mengenai belanja online.
"Selain itu, demi membuka kesempatan meningkatkan pertumbuhan bisnis bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan bergabung pada platform market place e-commerce," katanya.
Lazada Indonesia kini memiliki 11 ribu penjual UKM sebagai mitra. Kontribusi penjualan sebesar 79 persen berdasarkan total penjualan pada 2015. "UKM menjadi faktor penting dalam penggerak e-commerce, bukan saja di Lazada, tapi juga di Indonesia," ucap Ekbom.
Ulang tahun Lazada Indonesia ini juga akan dirayakan melalui pesta berbelanja online yang diselenggarakan pada 15-18 Maret 2016.
PINGIT ARIA