TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Jumat, 11 Maret 2016. IHSG turun 0,19 persen atau 8,97 poin ke level 4.784,24.
Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan IHSG berpeluang rebound terbatas di akhir pekan setelah 3 hari perdagangan di awal pekan mengalami koreksi. "IHSG diperkirakan bergerak di support 4.770 dan resisten di 4.820," katanya saat dihubungi pada Jumat, 11 Maret 2016. Menurut dia, saham sektoral yang sensitif terhadap suku bunga berpeluang melanjutkan rebound.
Penurunan tersebut terjadi selama 4 hari berturut-turut. Kemarin, IHSG dibuka melemah 0,40 persen atau 19,36 ke level 4.791,68. Pada penutupan turun 0,37 persen atau 17,84 poin ke level 4.793,20.
David mengatakan tekanan jual masih mendominasi perdagangan saham kemarin. Tekanan jual terutama melanda saham tambang, konsumsi, dan infrastruktur. Koreksi IHSG berkurang di akhir sesi akibat rebound saham Astra International Tbk (ASII) dan aksi beli saham sektor jasa konstruksi serta perkebunan.
Aksi ambil untung, menurut David, terutama dipicu oleh pemodal asing yang tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 546,60 miliar. Imbasnya, nilai tukar rupiah kemarin menguat 0,80 persen di Rp 13.052 per dolar Amerika Serikat.
Penyebab lain penguatan rupiah adalah penguatan mata uang emerging market mengantisipasi hasil pertemuan ECB. Hasilnya diprediksi akan meningkat jumlah alokasi program stimulus (bond-buying program) hingga Rp 75 miliar euro (US$ 82 miliar) setiap bulan.
VINDRY FLORENTIN